Ketika ODP Covid-19 di RS TC Hillers Maumere Harus Jalani Operasi

Operasi ODP Covid-19 ini baru bisa dilaksanakan ketika Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis datang dari Kupang.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 18 Mar 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 05:00 WIB
Cegah Covid 19, Bupati Sikka Batalkan Perjalanan Dinas ASN 14 Hari ke Depan
Sekertaris dinas Kesehatan kabupaten Sikka provinsi NTT dr.Clara Y.Francis saat ditemui di kantor bupati Sikka, bersama bupati sikka, saat rapat bersama OPD di ruangan bupati Sikka. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Sikka - Pasien pria asal Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dirujuk dari RSUD Lewoleba ke RS TC Hillers Maumere, Sabtu (14/3/2020) malam. Dia didampingi sang istri menjalani perawatan di ruang isolasi.

Pasien yang telah 16 hari tiba di Indonesia ini sebelumnya menetap di Inggris selama 15 tahun. Dia seminggu berada di Jakarta dan kembali ke Lembata tanggal 9 Maret 2020.

Sebelumnya, pasangan ini berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) terkait Covid-19 oleh pihak berwenang di Kabupaten Lembata. Namun, ternyata pria itu menderita usus buntu sehingga harus menjalani operasi.

"Pasien sudah menjalani operasi usus buntu tadi malam oleh dua dokter bedah," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka NTT, dr Clara Y Francis, Senin (16/3/2020).

Clara menjelaskan, pasien tidak mengalami gejala lain dan suhu tubuhnya normal. Namun, sesuai standar World Health Organization (WHO) organisasi kesehatan dunia, orang yang datang dari wilayah harus dipantau.

Sampel darah pasien, kata mantan direktur RS TC Hillers Maumere, juga sudah diambil dan sedang dikirim ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI untuk dicek.

"Setelah dicek baru bisa diketahui apakah pasien positif Covid-19 atau tidak. Memang sesuai standar WHO maka orang yang datang dari wilayah yang suspect Corona harus dilakukan pemantauan," dia menjelaskan.

Clara menyebutkan, memang di NTT rumah sakitnya belum seratus persen sesuai standar yang dikeluarkan WHO untuk merawat pasien Covid 19 dan Dinas Kesehatan sudah menyampaikan kondisi ini kepada Kementerian Kesehatan RI agar bisa segera diberikan bantuan.

Dengan kondisi yang ada, apalagi sudah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan, kata dia, maka mau tidak mau RS TC Hillers Maumere harus siap menangani pasien dengan gejala Covid 19.

"Beberapa protap yang sudah dilakukan sudah sesuai standar dan Alat Pelindung Diri (APD) juga kemarin sore baru dikirim dari Kupang. Setelah ada APD maka pasien semalam bisa dioperasi usus buntunya," dia menjelaskan.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta agar masyarakat Sikka jangan menyebarkan berita bohong atau hoaks karena pasien tersebut belum positif penyakit Covid 19.

Menurut Robi, pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah melakukan antisipasi dan persiapan dalam menangani pasien yang diduga terkena virus Corona Covid-19 sehingga masyarakat tidak perlu panik.

"Jangan menyebarkan berita bohong tetapi masyarakat juga harus waspada dengan menjaga kesehatan tubuh, mengkonsumsi makanan bergizi dan beristirahat yang cukup agar kekebalan tubuh terjaga," dia mengatakan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Pembatalan Perjalanan Dinas ASN

Cegah Covid 19, Bupati Sikka Batalkan Perjalanan Dinas ASN 14 Hari ke Depan
Bupati kabupaten Sikka provinsi NTT, Fransiskus Roberto Diogo, saat ditemui di kantor bupati Sikka. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintah Sikka untuk membatalkan perjalanan dinas ke luar daerah untuk mencegah masuknya virus Covid-19 ke Sikka.

Hal ini disampaikan sesuai dengan instruksi Gubernur terkait dengan situasi terakhir virus Corona Covid-19, pemerintah kabupaten Sikka dalam rapat terbatas antara Bupati Sikka bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyampaikan perjalanan dinas ke luar daerah sementara dibatalkan.

Bupati Sikka menyebutkan, pembatalan perjalanan dinas ke luar daerah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini diberlakukan selama 14 hari ke depan sejak Senin (16/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020).

"Tidak ada perjalanan dinas ke luar daerah sampai dengan batas waktu 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang. Nanti kita akan perpanjang sambil menunggu keputusan dari gubernur NTT," kata Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Senin (16/3/2020).

Dirinya meminta agar para ASN yang saat ini sedang melakukan perjalanan dinas dilakukan pendataan sehingga nanti setelah kembali akan dilakukan pemantauan.

Masyarakat yang hendak bepergian ke luar daerah pun kita imbau agar lebih waspada dan berhati-hati dan mematuhi berbagai langkah yang telah dikeluarkan pemerintah terkait pencegahan penularan virus Covid 19.

"Kita sedang melakukan persiapan dan akan melakukan semacam pengecekan terhadap penumpang yang datang baik melalui bandara, pelabuhan laut maupun di perbatasan wilayah," ungkapnya.

Ada beberapa kepala OPD yang sedang berada di luar daerah seperti Kasat Pol PP Sikka dan Setwan DPRD Sikka nanti setelah kembali ke kabupaten Sikka akan dilakukan sterilisasi.

Terkait tidak tersedianya masker di apotek-apotek memang akan dicek apabila ada indikasi penimbunan atau kenaikan harga maka akan ditindak. Pemda Sikka akan menjalin kerja sama dengan Polres Sikka untuk mengecek hal ini.

"Pemda Sikka juga melakukan pemantaun stok barang agar jangan sampai masker ini dibawa ke luar daerah hanya untuk mengambil keuntungan sesaat. Kita akan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pemeriksaan agar jangan sampai ada penimbunan," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya