Liputan6.com, Batam - Lembaga Pemasyarakatan atau penjara di Indonesia nyaris semuanya over kapasitas. Tentu hal ini mengkhawatirkan dalam pelaksanaan social distancing dalam mengisolasi penyebaran corona covid 19.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Barelang, Batam Barelang jauh hari sudah menyadari hal itu dan menghentikan kunjungan karena Batam adalah pintu gerbang Indonesia yang bisa jadi menjadi gerbang masuknya corona covid-19. Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Barelang, Misbahudin, yang utama adalah menghindari kontak dengan dunia luar.
"Sebelum Indonesia ramai tentang social distancing, kami sudah membatasi pengunjung. Ini sesuai dengan instruksi dari pusat,” kata Misbahudin kepada Liputan6.com, Sabtu (21/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Sebagai antisipasi, pihak Lapas kemudian menyiapkan perangkat elektronik agar para penghuni Lapas bisa berkomunikasi dengan keluarga. Lima unit peralatan tersebut bisa digunakan secara bergantian.
Dengan jumlah tahanan 1283 orang yang tersebar di 545 kamar ini, tentu kepadatan dan jarak antar warga binaan menjadi rentan. Satu saja mereka tertular, sangat sulit untuk mengendalikan. Belum lagi penggunaan sanitasi yang untuk berbarengan.
Disinfeksi untuk sterilisasi Lapas menjadi pilihan berikutnya agar lokasi tersebut benar-benar steril. Bukan hanya kamar, namun seluruh ruangan dan pakaian juga ikut disemprot disinfektan.
"Penyemprotan oleh petugas dari Sub Detasemen Kimia, Biologi dan Radioaktif (Subden KBR) Satbrimob Polda Kepri, " kata Misbahudin.
Disinfeksi bahkan sampai luar ruangan, yakni halaman dan tempat-tempat yang menjadi aktivitas. Semua dilakukan untuk menutup peluang hidup corona covid-19 di lingkungan Lapas IIA Barelang.