Miris 'Kapal Harapan' Warga Pulau Ambo yang Rusak Sebelum Sempat Beroperasi

Padahal kapal itu sempat menjadi harapan warga untuk mengantar mereka pulang balik Pulau Ambi ke Kota Mamuju.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 06 Jun 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 16:00 WIB
Kapal milik Pemkab Mamuju Terbengkalai
Kapal milik Pemkab Mamuju Terbengkalai

Liputan6.com, Mamuju - Sebuah kapal feri mini milik Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang berada di Pulau Ambo, Desa Balak-balakang Timur kini hanya tinggal bangkai. Padahal kapal itu dulunya digadang-gadang menjadi sarana transportasi warga jika hendak keluar masuk pulau tersebut.

Mirisnya, kapal seharga Rp1,9 miliar yang dianggarkan tahun 2017 dan 2018 itu tak pernah sekalipun mengantar warga. Bagaimana tidak sejak tiba di pulau Ambo, kapal itu telah rusak dan tak bisa digunakan. 

Kepala Desa Balak-balakang Timur, Mahmud Idris mengatakan, bangkai kapal itu sudah ada di Pulau Ambo sejak setahun yang lalu. Saat itu, keadaan kapal harus ditarik ke Pulau Ambo dari tengah lautan karena rusak.

"Yang pasti kapal beroperasi kesini, sampai kesini terjadi sebuah masalah, karam karena baling-balingnya terjatuh, sampai beginilah jadinya," jelas Idris kepada Liputan6.com, Jumat (5/6/2020).

Kapal itu kini sama sekali tak bisa digunakan lagi lantaran badannya yang patah, atap dan bagian depannya pun telah hancur. Padahal, kapal itu sempat menjadi harapan bagi warga untuk mempermudah akses mereka bolak balik ke pusat kota. 

"Harapan kami, tentu, kalau kapal ini tidak bisa digunakan, adalah penggantinya yang bisa menjadi sarana transportasi warga," harap Idris.

Idris mengungkapkan, pihak Pemkab Mamuju pernah datang ke Pulau Ambo untuk melihat kondisi kapal yang saat itu masih bagus. Saat itu, mereka berupaya untuk menyelamatkan kapal yang menelan biaya milliaran rupiah itu, namun tak pernah terjadi.

"Pernah ada pihak dari perhubungan yang datang untuk mengupayakan menyelamatkan kapal ini. Tapi, karena cuaca juga, sehingga tidak bisa diselamatkan ini kapal," ungkap Idris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya