Drama Evakuasi Ibu Hamil Hendak Melahirkan dari Kapal Kandas di Panipahan

Basarnas Pekanbaru mengevakuasi ibu hamil dari kapal kandas di Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir.

oleh M Syukur diperbarui 17 Sep 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 05:00 WIB
Basarnas Pekanbaru mengevakuasi ibu hamil dari kapal kandas di Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir.
Basarnas Pekanbaru mengevakuasi ibu hamil dari kapal kandas di Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Speedboat KN Panipahan Bersatu kandas di perairan Kabupaten Rokan Hilir. Kapal cepat ini mengangkut 45 penumpang tujuan Bagansiapiapi.

Humas Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pekanbaru, Kukuh Widodo mengatakan, kecelakaan laut tunggal ini terjadi Rabu pagi, 16 September 2020. Semua korban sudah dievakuasi menuju daerah tujuan.

"Dalam keadaan selamat semua," kata Kukuh, Rabu siang.

Evakuasi berlangsung dramatis karena ada satu penumpang hendak melahirkan. Saat kejadian, emak-emak yang tak diketahui namanya ini meraung kesakitan.

Menurut Kukuh, ibu ini dijemput memakai perahu Basarnas menuju kapal kandas tak jauh dari bibir pantai. Selanjutnya dibawa ke darat sambil menunggu kapal Basarnas lainnya.

"Selanjutnya dibawa ke Bagansiapiapi, diangkut pakai ambulan menuju rumah sakit di sana," kata Kukuh.

Berdasarkan laporan dari tim di Rokan Hilir, ibu dimaksud sudah melahirkan dengan selamat. Hanya saja Kukuh tak mendapat informasi jenis kelamin bayi yang dilahirkan.

Kukuh menjelaskan, kecelakaan laut tunggal ini terjadi karena air laut surut. Kapal kandas lalu oleng sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Tim Basarnas Rokan Hilir mendapatkan informasi beberapa menit kemudian. Tim berangkat menuju speedboat kandas dengan jarak tempuh 54 kilometer.

Untuk penumpang kapal kandas lainnya, sebut Kukuh, dievakuasi memakai kapal nelayan ke Bagansiapiapi. Sedangkan kapal speedboat yang kandas, digeser lebih ke tengah laut agar bisa berlayar.

"Kapal kandas ini sudah bisa berlayar tanpa menumpang dan sampai di Bagansiapiapi," kata Kukuh.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya