Liputan6.com, Makassar - 727 polisi akan terjun langsung untuk mengamankan proses penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Jalan Perumnas Antang Raya, Kecamatan Manggala pada Rabu (23/9/2020).Â
"Semuanya terdiri dari 641 personel Polrestabes Makassar dan 86 dari Polda Sulsel," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (22/9/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
Ibrahim menjelaskan bahwa ratusan personel Polri itu akan dibagi menjadi lima satuan tugas (Satgas) berbeda. Mulai dari Satgas Deteksi, Satgas Preventif, Satags Kamseltibcar, Gakkum hingga Satgas Banops.Â
"Kelimanya sudah pasti memiliki tugas berbeda," terangnya.Â
Dalam kegiatan itu, selain pihak kepolisian, Tim Yustisi dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan akan tetap dilibatkan.Â
"Pada saat pelakaanaan giat, Tim Yustisi dari Satgas Covid-19 kecamatan tetap memberikan himbauan hingga penindakan, dengan membawa papan himbauan. Seluruh petugas dilengkapi maskes & sarung tangan," Ibrahim menjelaskanÂ
Simak juga video pilihan berikut:
Pengamanan Berlapis
Ibrahim menjelaskan bahwa pengamanan di KPU Kota Makassar akan dibuat menjadi tiga lapis. Hal itu dilakukan demi menjaga berlangsungnya acara sesuai dengan protokol kesehatan.Â
Ibrahim mengatakan pengamanan di Ring 3, bertujuan untuk menyaring seluruh undangan yang hadir. Mereka yang boleh masuk hanyalah yang menggunakan tanda pengenal yang disiapkan oleh KPU Kota Makassar.Â
"Massa tersaring di Ring 3," ucapnya.Â
Tidak jauh berbeda dengan pengamanan di Ring 3, pengamanan di Ring 2 juga menyaring para undangan yang hadir sesuai dengan protokol kesehatan. Â
"Hanya saja kita lebih selektif di Ring 2. Mereka yang boleh masuk hanya yang sehat dan suhu tubuhnya tidak lebih dari 37,5 derajat celsius," ucap Ibrahim.Â
Lalu pengamanan di Ring 1, mereka yang boleh masuk hanya Ketua KPU dan seluruh komisionernya serta Liaison Officer (LO) dari para bakal calon Wali Kota dan Wakil Walikota Makassar.Â
"Selain itu tidak bisa masuk lagi ke dalam," terang Ibrahim.
Â
Advertisement