Wagub Jabar Minta Ponpes Blak-blakan Jika Terdapat Kasus Covid-19

Wagub Jabar Uu menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola ponpes dalam mengantisipasi penyebaran kasus Covid- 19 di pesantren.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 02 Okt 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 11:00 WIB
Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri "Silaturahmi Pimpinan Pondok Pesantren se-Kota Tasikmalaya dalam rangka Peningkatan Kewaspadaan Pondok Pesantren dalam Menghadapi COVID-19" di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Kamis (1/10/20). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola pondok pesantren (ponpes) dalam mengantisipasi penyebaran kasus Covid- 19 di pesantren.

"Jika terjadi gejala Covid-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat," kata Uu saat menghadiri silaturahmi pimpinan pondok pesantren se-Kota Tasikmalaya di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Kamis (1/10/2020).

Uu pun menginstruksikan para pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas atau Dinas Kesehatan setempat jika di lingkungan ponpes ditemukan adanya gejala penularan virus Corona.

"Pimpinan ponpes jangan menyembunyikan kalau di lingkungannya ditemukan kasus positif," ujarnya.

Sebelumnya, diketahui terdapat kasus positif Covid-19 di ponpes di Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya. Uu berharap, kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar.

Untuk itu, sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan 3M di lingkungan ponpes. 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Uu menambahkan, kewaspadaan serta upaya proaktif ponpes dalam hal pengetesan serta koordinasi dengan Gugus Tugas maupun pihak terkait juga menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes.

"Harapan kepada seluruh pondok pesantren memperketat protokol kesehatan baik oleh para santri dan ajengan di kompleks pesantren juga selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Dalam agenda kali ini, Uu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Jabar sekaligus memberikan bantuan 10 ribu alat swab test untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Dua ribu alat di antaranya diberikan kepada ponpes yang ditemukan kasus positif Covid-19.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengkonfirmasi temuan 86 kasus positif Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, secara keseluruhan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya per 1 Oktober 2020 berjumlah 206 kasus.

"Klaster pesantren adalah yang terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya," kata Uu.

Menurut Uu, saat ini orang terkonfirmasi positif dari pesantren tersebut masih menjalani isolasi mandiri di lingkungan ponpes.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya