Kabar Baik dari Sumut, Angka Kesembuhan Covid-19 Setara Nasional

Kabar baik di tengah pandemi Covid-19 datang dari Sumatera Utara (Sumut). Angka kesembuhan Covid-19 di provinsi ini sudah mencapai 76,82 persen. Angka kesembuhan ini sudah setara dengan angka kesembuhan nasional saat ini, sebesar 76 persen.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Okt 2020, 12:15 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 12:15 WIB
Tenaga medis di RSUP Haji Adam Malik
Kasus sembuh Covid-19 di Sumut terus bertambah.

Liputan6.com, Medan Kabar baik di tengah pandemi Covid-19 datang dari Sumatera Utara (Sumut). Angka kesembuhan Covid-19 di provinsi ini sudah mencapai 76,82 persen. Angka kesembuhan ini sudah setara dengan angka kesembuhan nasional saat ini, sebesar 76 persen.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, saat konferensi pers yang dilakukan secara virtual di Media Centre Satgas Penanganan Covid-19, Lantai 6 Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro 30, Kota Medan.

"Kita mendapatkan gambaran terakhir Covid-19 yang ada di wilayah Sumatera Utara pada minggu kedua bulan Oktober 2020 ini. Angka kesembuhan tertanggal 11 Oktober 2020 sebesar 76,82 persen meningkat signifikan 6,19 poin dibandingkan minggu sebelumnya 70,63 persen," kata Aris, Rabu (13/10/2020).

Dijelaskannya, perolehan peningkatan angka kesembuhan didapatkan dari jumlah penderita sembuh yang lebih besar dibandingkan penderita konfirmasi baru di Sumut dalam beberapa minggu terakhir.

"Angka kematian diperoleh sebesar 4,12 persen atau menurun 0,02 poin dibandingkan minggu sebelumnya 4,14 persen," jelasnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Gambaran Terakhir

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Aris juga memaparkan gambaran terakhir penularan Covid-19 pada minggu kedua Oktober 2020. Angka Covid-19 aktif tertanggal 11 Oktober 2020 sebesar 2.158 penderita konfirmasi, menurun 536 kasus dibandingkan minggu sebelumnya 2.694 orang.

"Dari angka tersebut, 1.670 penderita konfirmasi melaksanakan isolasi mandiri dan 488 penderita konfirmasi dirawat isolasi di rumah sakit," paparnya.

Sementara itu, dalam 4 pekan terakhir juga didapatkan adanya perbaikan-perbaikan nilai indikator dalam penanggulangan Covid-19 Sumut. Jumlah kasus Covid-19 aktif yang terus menurun, angka kesembuhan yang terus meningkat dan angka kematian yang fluktuatif dengan tren menurun.

"Positivity rate dalam 14 hari terakhir tertanggal 9 Oktober 2020 didapatkan 10,97 persen, berada di bawah angka positivity rate nasional 14,43 persen," ungkap Aris.

Kasus Covid-19

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Hingga Senin 12 Oktober 2020, Satgas Penanganan Covid-19 merekap ada 11.419 kasus konfirmasi, sembuh 8.881, meninggal 473, serta spesimen 109.373.

"Berdasarkan pantauan data update Covid-19 di Sumatera Utara, didapatkan perbaikan kondisi Covid-19 di provinsi kita," ujar Aris.

Menurut Aris, hal itu bukan menjadi kegembiraan yang mengendurkan semangat kita terhadap protokol kesehatan. Penderita baru Covid-19 masih didapatkan di masyarakat, demikian pula penderita Covid yang meninggal masih terjadi.

"Pandemi Covid-19 belum selesai," Aris mengingatkan.

Imbauan Satgas

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Satgas juga mengimbau kepada masyarakat yang mengikuti aksi demonstrasi setelah disahkannya Undang-Undang (Omnibus Law) Cipta Kerja agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya kegiatan seperti ini dapat menjadi klaster penularan baru Covid-19.

Satgas mengingatkan agar masyarakat yang sakit tidak mengikuti aksi. Senantiasa memakai masker atau pelindung wajah (face shield), tetap membawa air minum yang cukup, membawa pembersih tangan, menjaga jarak fisik dengan siapapun yang tidak dikenal.

"Lalu, tidak ada kontak fisik, serta sering mencuci tangan saat mengikuti aksi," Aris menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya