Ribuan Buruh Blokade Jalan Raya Rancaekek, Cek Jalur Alternatif

Ribuan buruh dari berbagai elemen kembali menggelar aksi turun ke jalan menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 20 Okt 2020, 11:19 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 11:19 WIB
Demo Buruh
Ribuan buruh dari berbagai elemen di Rancaekek kembali menggelar aksi turun ke jalan menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020).

Liputan6.com, Bandung - Ribuan buruh dari berbagai elemen yang tergabung dalam Forum Rakyat Membatalkan Omnibus Law (Formo), kembali menggelar aksi turun ke jalan menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020). Massa buruh dari berbagai organisasi dan serikat pekerja pabrik itu memblokade Jalan Raya Rancaekek menuju arah Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Pantauan awak Liputan6.com, massa Formo mulai bergerak sekitar pukul 09.00 WIB dari kawasan Rancaekek.

Terlihat massa aksi berseragam merah berjalan kaki diiringi mobil komando. Dari barisan belakang, massa buruh menggunakan kendaraan roda dua di barisan belakang.

Situasi lalu lintas dalam aksi long march di Jalan Raya Bandung-Garut mengalami kepadatan dari arah Garut. Sementara lalin ke arah Garut terpantau ramai lancar.

Adapun petugas dari Polri dan TNI berjaga-jaga di sepanjang jalur Jalan Raya Bandung Garut.

Penanggung jawab aksi Formo, Slamet Prajitno mengatakan, tuntutan aksi massa yang turun ke jalan masih sama dengan protes yang mereka lakukan pada 6-8 Oktober lalu, yaitu menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Tuntutan aksi dari semua sektor tani, buruh, mahasiswa dan pemuda masih sama yaitu menuntut Omnibus Law semua klaster untuk dibatalkan," ujarnya.

Formo sendiri terdiri dari sejumlah elemen buruh, antara lain FPPB-KASBI Bandung Raya, PEPPSI-FSPPI, Gobsi, Sekar, KSPN, dan SPN. Serta kelompok tani Agra Wilayah Jawa Barat.

Elemen mahasiswa yang bergabung di antaranya FMN Cabang Bandung Raya, BEM Rema UPI, UKSK UPI, Pembaru Ranting Majalaya-Ciparay, Asoemsi IKOPIN, LPPMD Unpad, Komunitas Pasar Gratis Jatinangor, Rancaekek Unite, PMII Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Cabang Kabupaten Bandung, Tim Medis Universitas Bhakti Kencana, dan Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Uninus.

Sementara itu, Satlantas Polresta Bandung mengimbau masyarakat untuk menghindari Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di kawasan Rancaekek dan sekitarnya.

"Diimbau kepada masyarakat pengguna jalan dari arah Bandung menuju Garut atau Tasik maupun sebaliknya, agar menghindari jalan utama Simpang Cileunyi sampai dengan Parakan Muncang," tulis Satlantas Polresta Bandung dalam akun Instagram @tmcpolrestabandung.

Adapun bagi masyarakat Bandung yang akan berpergian ke Garut atau Tasikmalaya, disarankan melalui jalur alternatif via Tanjung Sari. Jalurnya meliputi Cileunyi - Jatinangor - Tanjung Sari - Simpang Pamulihan - Cimanggung - Parakan Muncang - Nagreg.

Sementara masyarakat yang datang dari Garut atau Tasikmalaya menuju Bandung bisa melintasi dua jalur alternatif. Jalur alternatif pertama yaitu Nagreg - By Pass Cicalengka - Parakan Muncang - Cimanggung - Simpang Pamulihan - Tanjung Sari - Jatinangor - Cileunyi.

Jalur alternatif kedua meliputi Nagreg - Cicalengka Lama - Majalaya - Solokan Jeruk - Dangdeur Rancakek atau Sapan Gedebage - Kota Bandung. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya