Liputan6.com, Tarakan - Ketua Komite Medis RSUD Tarakan, Franky Sientoro, membenarkan kabar ada tiga rang dokter di rumah sakit tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.Â
"Saat ini ketiga dokter menjalani isolasi mandiri dan OTG (Orang Tanpa Gejala)," katanya, Jumat (20/11/2020).Â
Pihak RSUD mengambil keputusan untuk menutup poliklinik bedah dan ruang operasi, karena terjangkitnya di ruang operasi, sedangkan pelayanan di ruangan lain tetap berjalan.
Advertisement
Baca Juga
"Tracing kasusnya dari perawat di kamar operasi, keduanya dokter kandungan. Tracing sudah hampir 200 - 300 orang dan akan dilakukan tracing sampai hari Sabtu (21/11/2020), kalau sudah 50 persen dari jumlah petugas kami," katanya.
Dia mengharapkan hal ini bisa diatasi, karena posisi RSUD Tarakan merupakan rumah sakit terbesar di Kalimantan Utara. Sedangkan rumah sakit lain di Tarakan adalah rumah sakit kecil.
Beda dengan wilayah Samarinda dan Balikpapan, bila rumah sakit besarnya di-'lock down' masih ada rumah sakit yang lumayan besar di sekitarnya.
Sedangkan hasil swab belum keluar. Saat ini akan melakukan langkah untuk bagaimana memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di RSUD Tarakan, salah satunya isolasi mandiri.
Masalah lain yang dihadapi di RSUD Tarakan adalah regent untuk pemeriksaan Swab mengalami kekurangan, di mana pemeriksaan hampir seluruh kabupaten dan kota di Kaltara di rumah sakit ini.
"Kita biasanya punya waktu tiga hari untuk tahu hasil swab, tapi kalau kita kirim (sampel swab) ke laboratorium di Jawa Timur berdasarkan pengalaman hasilnya keluar dua minggu," katanya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.