Liputan6.com, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta pihak maskapai penerbangan, Sriwijaya Air untuk memberikan pelayanan terbaik kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Dia berharap, pihak Sriwijaya Air menyiapkan tempat penginapan di dekat posko pengambilan sampel keluarga korban, di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat.
Advertisement
Baca Juga
"Sriwijaya ingin menempatkan mereka di hotel, tapi saya minta di kawasan ini harus ada tempat istirahat juga. Soalnya mereka kan mau dekat dengan posko," kata Sutarmidji saat ditemui wartawan di Posko Korban Penumpang Sriwijaya Air di Pontianak, Kalimantan Barat Minggu (10/1).
Dia menghargai niat baik maskapai yang ingin menyiapkan hotel, namun menurutnya, akan lebih baik jika tempat menginap para keluarga korban tidak terlalu jauh dari posko.
"Supaya lebih nyaman, mereka para keluarga korban tidak mungkin nunggu dan tidur di sini. Mereka harus istirahat, intinya harus diberikan pelayanan yang nyaman supaya tidak menambah beban psikologisnya," ujarnya.
Untuk mengurangi beban psikoligis keluarga korban, Sutarmidji mengatakan bahwa Polda Kalimantan Barat sudah menyediakan lima orang psikolog untuk mendampingi keluarga korban Sriwijaya Air.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pendampingan Keluarga Korban Sriwijaya Air
Selain itu, Pemprov Kalbar bersama Polda Kalbar juga akan selalu mendampingi setiap anggota keluarga korban yang ingin pulang ke rumahnya kembali, ataupun bila ada keluarga yang ingin datang ke posko. Sutarmidji memastikan, para keluarga korban diberikan pelayanan sebaik mungkin.
"Kita antarkan sampai ke tempat tinggal keluarga korban. Nanti dibantu. Dari sini ke Pelabuhan Ketapang atau ke Bandara, sampai ke rumahnya kalau di luar Pontianak, kita dibantu Polda juga selalu kita dampingi," kata Sutarmidji.
Pada hari Minggu ini sekitar pukul 10 pagi, Sutarmidji melaporkan bahwa hampir seluruh keluarga korban sudah mendatangi posko pengambilan sampel atau posko antemortem keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu kemarin.
"Hampir semua keluarga sudah datang, sekitar 40-an keluarga, sekaligus untuk proses antemortem ini. Dicocokkan nanti semua data-data, pakaian, golongan darah," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, tidak ada keluarga yang menyampaikan keluhan atau tuntutan apapun. Dia meminta seluruh pihak untuk mendoakan keluarga serta korban yang berada dalam pesawat tersebut. Dia pun berharap, masih ada harapan dan titik terang dalam proses evakuasi ini.
Penulis: Rifa Yusya Adilah, Merdeka.com.
Advertisement