Ridwan Kamil Sebut Kepatuhan Warga Pakai Masker dan Jaga Jarak di Jabar Meningkat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kedisiplinan masyarakat Jabar dalam mencegah penularan Covid-19 meningkat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 26 Jan 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2021, 05:00 WIB
Ridwan Kam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada pers usai mendapatkan suntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kedisiplinan masyarakat Jabar dalam mencegah penularan Covid-19 meningkat. Hal itu seiring penilaian tingkat kepatuhan warga dalam memakai masker dan menjaga jarak bersumber dari hasil survei yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Tingkat kepatuhan seluruh secara provinsi Alhamdulillah menurut kami sangat baik, perlu dijaga dan ditingkatkan. Tingkat kepatuhan memakai masker di seluruh Jawa Barat ada di 80%. Begitu juga dengan kepatuhan menjaga jarak di 80%," ujar Emil dalam konferensi pers di Gedung Sate, Senin (25/1/2021). 

Adapun survei dilakukan secara periodik yang diumumkan tiap pekan. Rinciannya, pada 11 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker adalah 50,88 persen. Angka meningkat menjadi 60,37 persen per 13 Januari 2021 dan meningkat hingga 71,83 persen per 15 Januari 2021. 

"Jadi warga Jawa Barat dilaporkan menaati protokol kesehatan itu (saat ini) 80 persen dari yang disurvei di 27 kota/kabupaten yang tentunya mudah-mudahan membaik karena minggu lalu naik turun di angka 50-an persen. Saya apresiasi petugas TNI, Polri, Satpol PP yang bertugas termasuk yang melaporkan via aplikasi," kata Emil.

Adapun hasil survei BNPB untuk minggu ini wilayah yang paling patuh memakai masker adalah Kota Bandung dengan 91%. Sementara yang paling tidak patuh memakai masker adalah Kabupaten Pangandaran yaitu 65%.

Untuk daerah yang paling patuh menjaga jarak di pekan ini yaitu Kabupaten Bandung sebesar 89% dan yang paling tidak patuh Kota Tasikmalaya di 63%.

Adapun hasil survei BNPB tersebut diinput dalam Bersatu Lawan Covid-19 (BLC). BLC merupakan sistem informasi terintegrasi untuk peningkatan percepatan pencatatan data dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. 

Setiap provinsi diberikan akun untuk melihat dan memantau perkembangan di seluruh Jawa Barat. Informasi atau hasil survei tersebut dilaporkan setiap pekan. BNPB sendiri mendapatkan informasi dari sejumlah personel yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jabar. Personel tersebut melihat, memantau, dan mencatat tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

6 Daerah Zona Merah

Pada kesempatan itu, Emil juga menyebutkan pada pekan ini ada enam daerah di Jabar yang masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Ke-6 daerah tersebut antara lain, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bekasi dan Kota Bekasi.

"Kabupaten Karawang ini minggu keenam berturut-turut dan ini akan menjadi perhatian kami. Setelah kami berdinas di kota/kabupaten Tasikmalaya (pekan lalu) kemungkinan saya pertengahan minggu bersama Forkopimda akan ke Karawang untuk memastikan menurunkan zona merah yang sudah enam minggu berturut-turut," ujar Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya