Liputan6.com, Jakarta - Sindrom dispepsia atau umum disebut gejala maag merupakan gejala yang sering menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian tengah sampai ke bagian atas.
Sindrom dispepsia merupakan sekumpulan gejala yang dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman pada perut, seperti perut terasa penuh, kembung, sakit perut, dan nyeri ulu hati.
"Namun, perlu ditekankan bahwa dispepsia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit atau adanya gangguan pencernaan," kata Dokter Ivana Theresia dari Siloam Hospitals Ambon, melalui layanan edukasi kesehatan yang disiarkan pada aplikasi zoom Webinar, Jumat (26/03/2021) di Siloam Hospitals Ambon.
Advertisement
Secara umum, dia menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan karena adanya gangguan dalam pencernaan, seperti sekresi asam lambung yang meningkat. Namun dalam beberapa kasus, gejala maag dapat pula dipicu oleh Infeksi atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Pada presentasinya, dr. Ivana menyampaikan sejumlah faktor penyebab, antara lain pola makan, tingkat stres, dan gaya hidup yang tidak sesuai.
"Perhatikan pola makan dan waktu makan. Jangan pula terlalu cepat menelan makanan. Sebaiknya mengunyah makanan sampai benar-benar lumat agar dapat meringankan kerja lambung dalam mengolah makanan baik secara kimiawi atau mekanik ," ungkap dr. Ivana Theresia.
Selain pola makan, mengkonsumsi dengan porsi makan yang berlebihan termasuk makanan berlemak, berminyak, asam, santan dan pedas turut sebagai batasan agar gejala maag tidak timbul.
"Batasi kandungan kafein, alkohol dan tidak merokok. Beberapa antibiotik dan obat-obatan penghilang rasa nyeri juga menjadi pemicu terjadinya Dispepsia," imbuhnya mengingatkan.
Orang yang mengalami sindrom dispepsia biasanya akan merasakan munculnya gejala sindrom tersebut sebelum makan atau dalam waktu beberapa saat setelah makan. Gejala yang dirasakan dari sindrom dispepsia biasanya berupa sakit perut atau kembung, nyeri ulu hati, mual, muntah, dan banyak bersendawa.
Saksikan Video Ini
Kenali Perbedaan dengan GERD
Dispepsia adalah kumpulan gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bagian atas atau dada. Biasanya terjadi setelah konsumsi makanan atau minuman tertentu. Sedangkan GERD adalah kondisi naiknya asam lambung menuju esofagus yang menyebabkan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar di dada.
Gejala dispepsia meliputi nyeri perut, mual, muntah, kembung, rasa tidak nyaman baik sebelum atau setelah makan. GERD ditandai dengan nyeri di ulu hati, berupa sensasi terbakar yang disertai sulit menelan, mual, atau rasa pahit di lidah, dan terasa ada makanan yang kembali ke kerongkongan.
"Jika sudah mengalami gejala seperti itu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pihak rumah sakit akan melakukan pemeriksaan fisik jika Dispepsia ini sudah merupakan tanda dari penyakit pencernaan. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah, pemeriksaan napas (UBT), USG, endoskopi, dan pemeriksaan radiologi ," kata dr. Ivana Theresia
Advertisement