Polisi Sebut Sudah Kantongi Identitas Penyerang Brutal Petugas Bea Cukai Riau

Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru telah mengantongi identitas pelaku penyerangan secara brutal terhadap petugas Bea Cukai Riau.

oleh M Syukur diperbarui 23 Apr 2021, 07:49 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 07:49 WIB
Mobil Bea Cukai yang rusak karena penyerangan oleh belasan orang tak dikenal di Pekanbaru.
Mobil Bea Cukai yang rusak karena penyerangan oleh belasan orang tak dikenal di Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Penyerangan mobil Bea Cukai Riau oleh sekelompok orang tak dikenal ketika mencegah peredaran rokok ilegal belum terungkap hingga kini. Personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru masih mengidentifikasi penyerangan secara brutal pada Senin malam, 19 April 2021.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Reserse Polresta Pekanbaru Komisaris Juper Lumban Toruan SIK, penyerangan petugas Bea Cukai Riau dan perusakan mobil itu sudah ada titik terang.

"Identitas pelaku sebagiannya sudah dikantongi, diusahakan untuk ditangkap," kata Juper, Kamis (22/4/2021).

Juper menyebut pihaknya sudah memeriksa enam saksi untuk mengungkap kasus ini. Termasuk pegawai Bea Cukai Riau yang menjadi korban penyerangan.

Saat ini, baik korban luka parah ataupun luka ringan, sudah pulih serta kembali ke rumah. Kondisi salah satu korban saat penyerangan terbilang parah karena mengalami bocor di kepala.

"Tapi sekarang sudah pulang, sudah sehat," ucap Juper.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Mobil Rusak Parah

Saat kejadian, ada dua mobil Bea Cukai Riau di Jalan Juanda, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. Satunya mobil operasional rusak parah karena dilempar pakai batu dan dipukul dengan kayu.

"Kalau pelaku memakai tiga mobil, jumlahnya sekitar 15 orang," sebut Juper.

Untuk mengidentifikasi pelaku, penyidik mengambil rekaman CCTV di lokasi. Hanya saja gambarnya tidak bagus karena kencangnya mobil pelaku dan cepatnya penyerangan.

"Video yang beredar di media sosial juga diambil sebagai acuan," jelas Juper.

Saat penyerangan berlangsung, tidak ada warga sekitar mendekat. Mereka takut melerai penyerangan itu sehingga hanya bisa mengambil foto serta rekaman dari jauh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya