Kemendagri Apresiasi Ketangguhan Ekonomi Sumsel di Tengah Pandemi Covid-19

Kemendagri mengapreasiasi Provinsi Sumsel yang mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

oleh Nefri Inge diperbarui 24 Apr 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 11:00 WIB
Kemendagri Apresiasi Ketangguhan Ekonomi Sumsel di Tengah Pandemi Covid-19
Gubernur Sumsel Herman Deru saat membuka Musrembang RKPD Sumsel Tahun 2022 di Hotel Santika Premiere Palembang Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel), mendapat apresiasi dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Hal ini terungkap dalam pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Murenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sumsel Tahun 2022, yang digelar di Hotel Santika Premiere, pada hari Jumat (23/4/2021).

Mendagri Tito Karnavian melalui Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kemendagri Hamdani mengakui, jika pertumbuhan ekonomi Sumsel cukup memberikan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi di Sumsel, terkontraksi mencapai sebesar -0,11 persen. Angka yang baik dibanding nasional sebesar -2,07 persen. Bahkan Sumsel Sumsel menduduki peringkat ke-6 secara nasional dan tertinggi kedua di Pulau Sumatera.

"Kita puji Sumsel yang dapat bertahan dan konsisten dilihat dari belanja 2019-2021 yang meningkat, meskipun di masa pandemi. Bahkan pendapatan daerah juga meningkat. Ini berbeda sekali dengan daerah lain di Indonesia,” katanya secara virtual.

Menurutnya, Sumsel juga membukukan tingkat pengangguran terbuka yang cukup baik, sampai Agustus 2020 sebesar 5,51 persen.

Selain mempertahankan kedua capaian tersebut, dia berharap kepala daerah di Sumsel dapat melakukan terobosan serupa, dalam hal penurunan persentase angka kemiskinan.

"Ini PR dan tugas bagi semua, gubernur, wali kota dan bupati di Sumsel. Bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan, untuk menurunkan persentase di Sumsel. Yang berada di bawah nasional," ujarnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, setelah melihat paparan Bappenas dan Kemendagri secara virtual, tidak ada satupun kinerja pemerintah di daerah selama dua tahun terakhir lolos dari pengamatan dan penilaian pusat.

Berbagai capaian positif, seperti kemampuan Sumsel mempertahankan pertumbuhan ekonomi, dinilainya merupakan catatan prestasi membanggakan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Wujudkan Pembangunan Sumsel

Kemendagri Apresiasi Ketangguhan Ekonomi Sumsel di Tengah Pandemi Covid-19
Gubernur Sumsel Herman Deru saat menyerahkan piagam Penghargaan Pembangunan Daerah (PDP) ke Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

"Kalau di masa normal, angka itu biasa-biasa saja memang belum bisa dibilang prestasi. Tapi di masa pandemic, semua serba terbatas pertumbuhan itu tentu sangat baik. Itu artinya kontraksi ekonomi kita kecil. Ini menandakan soliditas kita kuat dibandingkan provinsi lain," katanya.

Herman Deru mengungkapkan, prestasi provinsi ini tak lain merupakan kumpulan hasil kinerja dari kabupaten/kota se-Sumsel.

Melalui Musrenbang dan RKPD tersebut, dia berharap semua kabupaten/kota dapat membedah terkait persoalan yang terjadi di daerah untuk dirembukkan. Serta dicarikan solusi, untuk mewujudkan pembangunan Sumsel yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Program Strategis Daerah

Kemendagri Apresiasi Ketangguhan Ekonomi Sumsel di Tengah Pandemi Covid-19
Gubernur Sumsel bersama pejabat daerah di Sumsel dalam acara Musrembang RKPD Sumsel Tahun 2022 di Hotel Santika Premiere Palembang Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

"Ini penting untuk merajut konektivitas, agar visi misi Sumsel terangkum. Sehingga tidak ada yang bekerja parsial dan sendiri-sendiri," ucapnya.

Melalui Musrenbang ini, Herman Deru juga berkomitmen mendorong semua program strategis kabupaten/kota. Sehingga dapat terus menambah prestasi daerah, mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Ada juga surprise menggembirkaan dari pusat, yang sangat serius membuatkan kita pelabuhan internasional. Jika pelabuhan ini jadi, 90 persen komoditas yang biasa kita ekspor melalui daerah lain bisa kita ekspor sendiri. Ini akan berpengaruh pada bagi hasilnya bagi pendapatan daerah," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya