Kapolda Sumsel Pastikan Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang Bukan Polisi

Kombes Pol Irvan Prawira menyatakan Jason Tjakrawinata atau JT kini ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan perawat RS Siloam.

oleh Maria Flora diperbarui 17 Apr 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2021, 14:30 WIB
6 Fakta Kasus Penganiayaan Perawat RS Siloam Sriwijaya di Palembang
JC (baju merah) pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Palembang sempat mengaku sebagai anggota polisi (Dok. Instagram @palembangwikwikwik / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri S memastikan seorang pria yang diduga menganiaya perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, bukan polisi sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.

"Setelah dilakukan penangkapan terhadap tersangka JT penganiaya Cr perawat RS Siloam, yang bersangkutan warga sipil biasa dan sekarang dalam proses pemeriksaan penyidik Reskrimum Polrestabes Palembang," kata Eko di Palembang, Sabtu (17/4/2021) dilansir Antara.

Menurut Eko, pelaku berprofesi sebagai pedagang suku cadang kendaraan bermotor. "Penangkapan tersangka dilakukan Tim Polrestabes Palembang di rumahnya wilayah Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jumat (16 April) malam, tanpa perlawanan," ujar Eko.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Irvan Prawira menyatakan Jason Tjakrawinata atau JT (38) kini ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan perawat RS Siloam.

Dia disangkakan pasal berlapis terkait penganiayaan dan perusakan barang sesuai Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.

"Karena menganiaya perawat RS Siloam dan merusak gawai milik perawat lainnya," kata Kapolrestabes. 

Sebelumnya, Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya Bona Fernando mengatakan pihaknya meminta kepada aparat kepolisian memproses orangtua pasien yang diduga menganiaya perawatnya sesuai dengan ketentuan hukum.

"Manajemen RS Siloam menyesalkan kejadian ini dan menyerahkan kasusnya kepada pihak kepolisian untuk diusut secara tuntas dan menindak pelaku kekerasan terhadap perawat Cr sesuai hukum yang berlaku," ujar Bona.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Korban Alami Memar di Perut dan Wajah

Direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijaya Tata menambahkan, perawat Cr mengalami memar di perut dan wajah akibat kejadian tersebut.

"Kejadian penganiayaan ini semestinya tidak perlu terjadi. Kami, manajemen RS Siloam sangat menyesali perbuatan pelaku, karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat," ujar Tata.

Peristiwa itu awalnya terjadi pada Kamis, 15 April, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu anak JT, terduga penganiaya perawat Cr dirawat di lokasi kejadian. Karena sudah diperbolehkan pulang, korban mencabut selang infus dari pasien.

Bekas infusnya mengeluarkan darah ketika anak pelaku yang masih berusia 2 tahun sedang digendong ibunya.

"Melihat tangan pasien berdarah, perawat langsung mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah di tangannya. Hal tersebut lalu dilaporkan istri pelaku melalui gawai kepada JT yang pada waktu itu berada di luar.  Mengetahui hal tersebut, pelaku emosi dan datang ke RS Siloam melakukan penganiayaan kepada perawat," jelas Tata.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya