Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid Jadikan Sulawesi Tenggara Contoh Peluang Investasi

Arsjad Rasjid terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Kadin Indonesia periode 2021-2026 setelah sebelumnya melewati proses musyawarah mufakat.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 02 Jul 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 21:00 WIB
Arsjad Rasjid terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Kadin Indonesia periode 2021-2026  di MUnas Kadin VIII Sulawesi Tenggara.(Foto: Dokumen Kadin)
Arsjad Rasjid terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Kadin Indonesia periode 2021-2026 di MUnas Kadin VIII Sulawesi Tenggara.(Foto: Dokumen Kadin)

Liputan6.com, Kendari - Arsjad Rasjid, mulus memimpin organisasi Kamar Dagang dan Industri Kadin Indonesia melalui proses aklamasi di Munas Kadin VIII, Kamis (1/7/2021) di Hotel Claro Kendari. Direktur Indika Energy tbk ini menyatakan, bakal menahkodai organisasi Kadin hingga 2026 mendatang.

Usai terpilih, Arsjad Rasjid langsung memaparkan program yang akan digenjot dalam waktu dekat. Dia menegaskan, program Vaksinasi Gotong Royong adalah yang utama agar sejalan dengan program vaksinasi pemerintah.

"Kadin gerak cepat, melanjutkan kerja Ketua Umum sebelumnya Rosan Roeslani," katanya saat konferensi pers Munas Kadin VIII, Kamis (1/7).

Arsjad Rasjid optimis, vaksinasi Covid-19 akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Apalagi, hal ini menjadi modal utama seseorang dan kelompok bisa meluangkan pikiran dan tenaga agar bekerja maksimal.

Sementara untuk memperkuat Kadin, Arsjad mengungkapkan akan menjalankan empat pilar yang selama ini menjadi visinya. Pilar pertama, ia akan menguatkan kesehatan. Dalam hal ini, Kadin Indonesia berkomitken akan terus menjadi mitra utama pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Pilar kedua, Arsjad akan memaksimalkan potensi ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional. Dia mencontohkan, Sulawesi Tenggara memiliki aspal Buton. Investasi aspal Sultra harus didukung sehingga, investor bisa masuk dan menyerap tenaga kerja serta memberikan devisa bagi daerah dan negara.

Aspal di dunia, menurut Arsjad Rasjid hanya terdapat di Trinidad Tobago dan Pulau Buton. Apalagi, kandungan aspal Buton bisa dimanfaatkan selama ratusan tahun kedepan.

Kondisi ini, harusnya segera menjadi peluang agar investr bisa melirik ini menjadi peluang. Tidak hanya itu, daerah harus memiliki kesiapan Sumber Daya Manusia untuk menyerap kebutuhan tenaga kerja.

"Pengembangan UMKM juga menjadi yang utama, tujuannya agar mampu mencetak pengusaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi angka kemiskinan," lanjutnya.

Pada pilar ketiga, Arsjad menyatakan akan mengembangkan kewirausahaan. Terakhir, pada pilar keempat, ia akan menyempurnakan fungsi internal organisasi dan regulasi Kadin.

Soal ini, Arsjad menyatakan, Kadin merupakan rumah bersama pengusaha Indonesia dari berbagai skala usaha. Mulai dari pengusahan kecil hingga besar.

"Bagaimana Kadin bekerja, menyatukan dan membangun kerjasama semua kalangan pengusaha di Indonesia," tuturnya pada konfpers usai Munas Kadin VIII di Hotel Claro Kendari.

Didukung Tuan Rumah

Terpilihnya Arsjad Rasjid di Munas Kadin VIII didukung Ketua Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Terpilihnya Arsjad Rasjid di Munas Kadin VIII didukung Ketua Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Terpilihnya Arsjad Rasjid menjadi Ketum Kadin baru periode 2021-2026 tidak terlepas dari dukungan tuan rumah Munas Kadin VIII yakni Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi dan Ketua Umum Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang menyatakan dukungan penuh pada Direktut Indika Energy Tbk itu.

Anton Timbang menyatakan, pihaknya mendukung sosok yang berkomitmen terhadap pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Apalagi, langkah Arsjad menjadi Calon Ketum Kadin, didukung pemerintah.

"Kami tertarik dengan 4 pilar pembangunan perekonomian Arsjad, sehingga sosok ini kami nilai tepat," ujar Anton Timbang.

Dia menegaskan, meskipun mendukung calon, namun tetap bersikap netral dan berupaya kegiatan ini sukses. Malah, Anton Timbang sempat optimis dan meminta kepada gubernur, jika perlu peserta hanya bawa koper saja.

"Sebelumnya kami sudah sampaikan ke gubernur, kalau perlu peserta bawa koper saja. Kami harap bisa sukses," ujar Anton Timbang.

Diketahui sebelumnya, dua minggu sebelum pelaksanaan, Anton Timbang sudah memesan penuh sejumlah kamar hotel berbintang di Kota Kendari. Upaya ini agar peserta bisa nyaman dan tak perlu repot mencari lokasi lain untuk menginap.

Bahkan, hal paling kontroversial yang dilakukan tuan rumah yakni mendatangkan 10 orang pawang hujan khusus. Alasannya, sehari sebelum kedatangan Jokowi, Kota Kendari diguyur hujan tanpa henti nyaris seminggu.

"Meskipun mendukung Arsjad, kami juga tetap netral. Tidak ada perbedaan dengan peserta lain. Karena ini menjadi catatan bagi kami jika kami main-main dan tidak netral," ujar Anton.

saksikan juga video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya