Dampak Luas Lambannya Distribusi Vaksin Covid-19

Banten merupakan tetangga Jakarta. Vaksin covid-19 yang diimpor dari berbagai negara datangnya pun ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten. Namun, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengakui, distribusi vaksin ke daerahnya lambat dan tidak merata.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 13 Agu 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 08:00 WIB
Gubernur Banten, Wahidin Halim. (Kamis, 12/08/2021). (Dokumentasi Pemprov Banten).
Gubernur Banten, Wahidin Halim. (Kamis, 12/08/2021). (Dokumentasi Pemprov Banten).

Liputan6.com, Serang - Banten merupakan provinsi yang bersebelahan langsung dengan Jakarta. Vaksin covid-19 yang diimpor dari berbagai negara datangnya pun ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Namun, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengakui, distribusi vaksin ke daerahnya lambat dan tidak merata.

Menurut Wahidin, jumlah penduduk Banten lebih dari 12 juta, ada 9 juta warga yang menjadi target vaksinasi. Karena lambatnya distribusi vaksin covid-19 ke Banten, baru 1,6 juta warganya yang sudah divaksin.

"Langkah-langkah vaksinasi harus segera. Jatah vaksin dari (pemerintah) pusat ke kita masih sangat terbatas. Baru 1,6 juta (yang di vaksin), dari penduduk Banten yang mencapai 12 jutaan jiwa dengan target (vaksin) 9 jutaan jiwa," kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, melalui keterangan resminya, Kamis (12/08/2021).

Jika penyaluran vaksin terlambat, maka proses vaksinasi untuk menciptakan herd immunity pun sulit tercapai. Banyak permasalahan yang nantinya akan timbul, terutama sektor ekonomi. Lantaran banyak sumber pendapatan masyarakat yang terhenti.

Menurut pemerintah, salah satu upaya terbaik melawan Covid-19 dengan vaksinasi, karena mampu mengurangi risiko berat gejala Covid-19. Bahkan, vaksinasi sudah dijadikan berbagai syarat dalam kehidupan masyarakat saat pandemi ini.

"Terlampau lama masyarakat menunggu, ada aktivitas ekonomi yang terhenti, masyarakat sudah mengalami kesulitan ekonomi," terangnya.

Simak video pilihan berikut ini:

Distribusi Obat dan Bantuan Bagi Pasien Isoman

Selain vaksinasi, ketersediaan dan penyaluran obat-obatan hingga bantuan sosial dari pemerintah untuk pasien isoman harus rutin diberikan. Hal ini seiring turunnya Bed Occupancy Rate (BOR) dan naiknya kesadaran masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

"Hal yang harus segera kita lakukan hari ini dan besok adalah vaksinasi. Yang kedua adalah dalam hal membantu distribusi obat-obatan terstandar bagi warga yang sedang melakukan isolasi," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya