Liputan6.com, Bandung - Kelompok pelajar usia 12-17 tahun menjadi target vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung. Upaya percepatan vaksinasi dilakukan melalui kolaborasi dengan beberapa perusahaan, lembaga, hingga perguruan tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah Kota Bandung sendiri telah mengizinkan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sejak 8 September 2021. Meski tidak ada aturan PTM untuk siswa disuntik vaksin, tapi vaksinasi diharapkan bisa meminimalisir penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, hingga saat ini baru 40 persen pelajar dari SMP dan SMA yang mendapat vaksin.
"Kita terus mendapat bantuan vaksin dari berbagai pihak, termasuk yang Sinovac. Mudah-mudahan ini bisa mempercepat vaksinasi untuk yang usia 12-17 tahun," kata dia dalam kegiatan vaksinasi massal yang digelar Unpar dan TNI Lanal Bandung, Jumat (17/9/2021).
Melalui kolaborasi berbagai pihak dalam pelaksanaan vaksinasi, Yana optimistis Kota Bandung akan capai target 100 persen vaksinasi pada akhir tahun.
"Percepatan vaksinasi di Kota Bandung luar biasa. Vaksinatornya banyak sekali, fasilitas kesehatan banyak, tempat pelaksanaannya juga. Jika, percepatan masif seperti ini dilakukan, kolaborasi dengan semua pihak, selama vaksinnya ada, kita punya keyakinan akhir tahun ini vaksin 100 persen sesuai target," ujarnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Capaian Vaksinasi
Yana menjelaskan, target Kota Bandung dalam pelaksanaan vaksinasi adalah 1.952.398 orang. Hingga Kamis, 16 September 2021, vaksinasi sudah mencapai 75 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 29 persen.
Sementara itu, Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati mengatakan kolaborasi pelaksanaan vaksinasi merupakan bentuk tanggung jawab sebagai aparatur negara kepada masyarakat. Tunggul menuturkan, TNI khususnya TNI Angkatan Laut membuka kerja sama selebar-lebarnya untuk melaksanakan vaksinasi dengan pihak manapun secara gratis.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan harapannya Indonesia segera pulih kembali," ujarnya.
Sedangkan Dekan Fakultas Hukum Unpar, Liona Nanang Supriatna mengatakan, sebagai warga Negara Indonesia memiliki tanggung jawab bersama untuk ikut memberantas Covid-19. Unpar berkomitmen untuk terus melakukan kolaborasi demi tercapai tujuan bersama.
"Kita bekerja sama sebagai bentuk pengabdian. Semoga yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan Unpar dan Indonesia secara keseluruhan," katanya.
Advertisement