Liputan6.com, Solo- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkejut ketika mencicipi kembang tahu instan di Solo. Gibran sempat salah mengira.
“Saya kira ini digoreng, bukan tho?” tanya Gibran Rakabuming saat ditemui di kediaman dalang Warseno Slank, Sabtu (9/10/2021).
Saat itu Gibran mencicipi hidangan penutup berbahan asli kedelai dengan kuah jahe yang biasa disajikan selagi hangat. Kuliner tradisional ini terbilang mulai langka.
Advertisement
"Lembut dan manisnya khas Indonesia," ucap Gibran.
Baca Juga
Gibran mengapresiasi produk instan ini, terlebih pada masa sekrang orang harus pintar melihat peluang dan berjualan.
Tidak berhenti sama di sini, Gibran kembali menanyakan perihal kuliner di hadapannya itu. Dia bertanya, di mana kembang tahu instan ini dijual.
Fasichah Tia Nur, Direktur Marketing CV Sinarfood Healthindo selaku produsen kembang tahu instan Silken Tahoo, pun menjawab pertanyaan yang menyiratkan rasa penasaran Gibran. CV Sinarfood Healthindo meluncurkan produk Silken Tahoo sebagai pionir kembang tahu instan di Indonesia, sejalan dengan komitmennya untuk melestarikan kuliner tradisional.
Kembang tahu instan ini dikemas dalam kotak yang bisa disajikan untuk empat porsi.
“Silken Tahoo terbuat dari bahan pilihan dan tanpa pewarna,” ucap Iva, sapaan akrabnya.
Kehadiran Silken Tahoo tentu menjadi solusi untuk menikmati wedang tahu sambil di rumah saja. Sejumlah manfaat Silken Tahoo pun dirasakan penikmatnya, seperti menambah nafsu makan, meningkatkan imun atau daya tahan tubuh, serta menghangatkan tubuh.
Pemasarannya secara online atau daring di Instagram Silken Tahoo dan marketplace Sfh Factory membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi reseller. Silken Tahoo yang dibanderol Rp 24.000 per kotak ini juga sudang mengantongi sertifikat halal MUI dan BPOM.