Banjir Bandang Melanda Sejumlah Wilayah di Banyumas dan Cilacap

Hujan lebat memicu banjir bandang di Banyumas dan Cilacap, Rabu malam (27/10/2021). Banjir berdampak ke permukiman hingga memicu kios di pasar ambruk

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 28 Okt 2021, 03:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 03:30 WIB
Banjir di Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tagana Banyumas)
Banjir di Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Tagana Banyumas)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Rabu malam (27/10/2021). Banjir dipicu hujan deras yang mengguyur dua wilayah ini dua hari berturut-turut.

Di Kabupaten Banyumas, banjir terjadi di Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh. Pada waktu yang sama, banjir juga dilaporkan terjadi di utara Pasar Wijahan akibat meluapnya sungai, Kecamatan Kemranjen, Banyumas.

Sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Sumpiuh sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari. Akibatnya, tanggul Sungai Angin jebol pada pukul 18.30 WIB dengan panjang 10 meter.

“Dampaknya banjir luapan karena tanggul jebol menyebabkan dua rumah tergenang sampai masuk rumah milik,” kata Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Heriana Ady Chandra, Rabu malam.

Limpasan air itu membuat dua rumah terendam. Yakni, milik Mujiman (42 th) dan Pak Sudiarjo (70 th) yang beralamat di RT 03 RW 04 Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh. Di luar dua rumah tersebut, ada belasan rumah lain yang terdampak,

“Sebelas rumah tidak terdampak langsung karena limpasan air Sungai Angin hanya menggenangi bagian pelataran rumah di wilayah RT 03 RW 04 Grumbul Karet Kelurahan Sumpiuh,” ucap Heriana.

Kesebelas rumah itu adalah milik Slamet, Muhajir, Mujiran, Tugiman, Suparno, Masmud, Saimin, Muhidin (Jemu), Rusini, Raji, dan Rusmiati. Menjelang tengah malam, air dilaporkan mulai surut.

“Hingga asessment pukul 22.30 WIB, air sudah mulai surut, dua rumah yang sempat tergenang sudah tidak ada genangan lagi,” jelasnya.

Heriana juga mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini. Sementara, kerugian material masih dalam perhitungan. Sementara, penananganan akan dilakukan pada Kamis (28/10/2021).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Permukiman Terendam dan Kios Ambruk di Cilacap

Banjir di Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/BPBD Cilacap)
Banjir di Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/BPBD Cilacap)

Sementara, di Kabupaten Cilacap, banjir dilaporkan terjadi di tiga desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Majenang dan Wanareja. di Kecamatan Majenang, banjir melanda Desa Salebu. Sementara di Kecamatan Wanareja, banjir terjadi di Desa Wanareja dan Limbangan.

Mengutip Bercahayanews.com, banjir di Desa Salebu dan Limbangan terjadi akibat meluapnya Sungai Cigeugeumeuh yang menjadi pembatas dua desa itu. Sementara di Desa Wanareja, banjir akibat luapan Sungai Cilaca.

Banjir Sungai Cigeugeumeuh mulai meluap sekitar pukul 18.30 WIB, atau ba'da maghrib. Ketinggian air di wilayah Salebu tergolong lebih ringan. Terparah adalah Desa Limbangan, seperti di Dusun Karangnangka.

Di Desa Limbangan juga ada satu pagar rumah warga ambruk dan nyaris menimpa rumah tetangga yang ada di bawahnya. Sampai Rabu malam, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap bersama aparat terkait masih berada di lokasi untuk melakan pendataan.

Banjir juga dilaporkan mengakibatkan sayap jembatan di atas Sungai Cigeugeumeuh rusak. Sejumlah petugas masih menyelidiki tingkat kerusakan dan kerawanan. Penyebab kerusakan tersebut karena gerusan air sungai yang sangat deras.

Banjir tersebut juga mengakibatkan jalan desa dan kabupaten tergenang dan meninggalkan lumpur tebal. Sejumlah warga langsung membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur.

Selain berdampak ke permukiman penduduk, salah satu yang terdampak parah adalah Pasar Karanggendot, Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja. Satu kios ambruk akibat gerusan sungai Cigeugeumeuh.

Kios tersebut berdiri tepat di bibir sungai yang menjadi pembatas antara Kecamatan Majenang dan Wanareja. Kios ini sejak Rabu sore menjadi perhatian warga setempat. Dan sekitar pukul 20.30 WIB, kios tiba-tiba ambruk ke dasar sungai dan menimbulkan suara sangat keras.

Banjir luapan sungai itu juga mengakibatkan sejumlah kios mengalami kerusakan. Terutama yang dekat dengan sumber luapan. Sampai malam, sejumlah pedagang masih membersihkan kios mereka bersama aparat terkait.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya