Cerita Siswa di Pekanbaru Tetap Masuk Sekolah untuk Simulasi ANBK Meski Dikepung Banjir

Hujan deras pada Senin dini hari (25/10/2021), mengakibatkan banjir merendam sejumlah kawasan di Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 26 Okt 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 01:00 WIB
Banjir merendam SDN 140 Pekanbaru sehingga peserta didik tidak bisa sekolah.
Banjir merendam SDN 140 Pekanbaru sehingga peserta didik tidak bisa sekolah. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Hujan deras pada Senin dini hari (25/10/2021), mengakibatkan Banjir merendam sejumlah kawasan di Pekanbaru. Salah satunya SDN 140, di Jalan Karya Bersama, Kelurahan Rejosari.

Banjir membuat peserta didik tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Pihak sekolah memberitahu orang tua siswa untuk tidak datang karena ruangan belajar digenangi air melebihi mata kaki orang dewasa.

Guru SDN 140, Sunarti menjelaskan, warga sekitar memberitahu sekolah terendam air pada pukul 06.00 WIB. Pihak sekolah juga mendapat kiriman pesan apakah murid belajar karena kondisi sekolah tergenang.

Untuk memastikan, pihak sekolah meminta penjaga mengecek informasi ini. Penjaga sekolah akhirnya memberitahu sekolah tidak bisa dipakai karena air merendam sejumlah ruangan belajar.

"Penjaga sekolahnya tidak tinggal di sana, akhirnya kami meliburkan murid," kata Sunarti.

Sunarti menjelaskan, banjir di lingkungan sekolah sekitar 30 centimeter. Sementara genangan di jalan masuk sekolah melebihi lutut orang dewasa.

"Ada tujuh kelas terendam, hanya tiga kelas yang tidak," kata Sunarti.

Sunarti mengatakan, murid yang diliburkan ada kelas satu dan enam. Mereka mendapat jadwal pembelajaran tatap muka terbatas.

"Jadwalnya sejak Covid-19 ini diganti-ganti," ucap Sunarti.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

ASBN Tetap Jalan

Meskipun banjir, aktivitas sekolah tidak sepenuhnya terhenti. Masih ada beberapa murid yang terpaksa ke sekolah, khususnya yang tengah melaksanakan simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

"Ini kan nasional, mau tidak mau harus dilakukan," kata Sunarti.

Sunarti menyebut ada 10 murid di SDN 140 yang mengikuti ASBN. Pihak sekolah membagi menjadi dua kelompok yaitu pagi dan petang hari.

Di sisi lain, Sunarti mengatakan banjir ini sudah langganan tiap tahun. Banjir ini termasuk paling parah karena luapan sungai dan hujan deras.

"Tahun sebelumnya lebih parah dari ini," katanya.

Pihak sekolah tidak bisa berbuat apa-apa terkait banjir ini. Lokasi sekolah sangat dekat dengan Sungai Sail yang selalu menjadi pemicu banjir jika hujan deras.

"Kemudian sekolah ini lokasinya juga rendah dibanding bangunan lain," ucap Sunarti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya