Sempat Disetop, 54 Sekolah di Bandung Lanjut Belajar Tatap Muka

Mayoritas siswa dan guru yang positif terpapar Covid-19 sudah dinyatakan sembuh atau negatif.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Nov 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 17:00 WIB
PTM
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Santo Yusup 2, Kota Bandung, Senin (7/6/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 54 sekolah di Kota Bandung yang sebelumnya kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena ada siswa dan guru yang terpapar Covid-19, kini diizinkan kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Peserta Didik Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung Risman Al Isnaeni menuturkan, saat ini mayoritas siswa maupun guru yang positif terpapar Covid-19 kini sudah dinyatakan sembuh atau negatif.

"Alhamdulillah, sekarang sudah hampir selesai proses 3T. Sekolah yang kemarin dihentikan sementara kemungkinan besar pekan depan bisa mulai kembali PTM terbatas," ujar Risman di Bandung, Selasa (9/11/2021).

Sebelumnya, Disdik bersama Dinas Kesehatan menyelenggarakan tes swab antigen bagi siswa dan guru yang mengikuti PTM secara acak. Dari 8.157 sampling ditemukan 265 orang atau 3,2 persennya dinyatakan positif Covid-19. Rinciannya, 244 orang siswa dan 21 orang guru. 

Apabila hasil surveilans terdapat 1-5 persen positif Covid-19, maka sekolah yang menggelar PTM tetap berjalan. Namun bila hasil surveilans di atas 5 persen positif, maka kegiatan PTM di sekolah tersebut terpaksa harus dihentikan sementara.

"Total sekolah yang dilakukan tes acak yaitu 214 sekolah negeri dan swasta. Hasilnya, 54 sekolah dihentikan sementara kegiatan PTM terbatas," tutur Risman.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Evaluasi Disdik

Risman mengatakan, berdasarkan evaluasi Disdik sangat kecil kemungkinan siswa dan guru terpapar di lingkungan sekolah. Sebab penerapan protokol kesehatan di sekolah sudah sangat ketat.

"Mulai siswa masuk gerbang sampai keluar gerbang itu sangat ketat sekali. Kemungkinan tidak terpapar di sekolah. Apalagi pelaksanaan PTM itu hanya 2 jam dan tidak setiap hari. Jadi kemungkinan di luar," ujarnya.

Adapun sejak 8 September 2021, Disdik telah melakukan tahapan uji coba PTM terbatas di tahap satu kepada 330 sekolah dengan kuota peserta belajar sebanyak 50 persen per kelas. Diikuti kelompok 2 melakukan uji coba PTMT kepada 1.667 sekolah dengan kuota peserta 25 persen siswa perkelas.

Setiap harinya, setiap sekolah diwajibkan untuk melaporkan secara sistem di Simdik Dinas Pendidikan Kota Bandung. Mulai dari jumlah siswa, guru yang hadir, sakit, hingga laporan yang terkonfirmasi Covid-19. 

"Untuk tahap 3 ada sekitar 200 sekolah. Mereka tinggal menunggu verifikasi. Insya Allah, dalam waktu dekat," ungkap Risman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya