Mimpi Bocah-Bocah Yatim di Pontianak pada Masa Pandemi Covid-19

Bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2021 perkumpulan Gerakan kemanusiaan (GKM) melaunching program kegiatan baru yaitu Kasberas. Salah satunya untuk anak yatim

oleh Aceng Mukaram diperbarui 12 Nov 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 14:00 WIB
Arjuna, demikian nama lengkapnya. Remaja berusia 16 tahun ini duduk di kelas 1 SMP bercita ingin jadi tentara dan mondok di pesanteran. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Arjuna, demikian nama lengkapnya. Remaja berusia 16 tahun ini duduk di kelas 1 SMP bercita ingin jadi tentara dan mondok di pesanteran. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)

Liputan6.com, Pontianak - Erin, begitu remaja ini biasa disapa. Perempuan belia berusia 15 tahun ini masih kelas 3 SMP di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Pada pandemi COVID-19 tidak membuatnya malas. Saban hari, anak yatim membantu neneknya di rumah. Menyapu, mengepel, mencuci piring, itulah aktivitasnya.

“Ibu tidak ada sejak saya taman kanak-kanak. Ayah entah ke mana,” ucap Erin kepada Liputan6.com saat mengikuti kegiatan perkumpulan Gerakan kemanusiaan (GKM) di Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.

Hari ini anak yatim ini mendapatkan bingkisan berupa beras dalam kemasan 6 kilogram serta barang lainnya. “Ini benar-benar membantu saya dan nenek,” ucapnya, yang mengaku selama ini tidak pernah keluar rumah jauh.

“Hari ini saya dapat jalan-jalan bersama teman,” ucapnya semringah.

Di tempat terpisah, remaja tanggung duduk di sudut ruangan. Matanya menatap tajam. Tangannya memegang erat sebuah bingkisan.

Arjuna, demikian nama lengkapnya. Bocah berusia 16 tahun ini masih kelas 1 SMP. “Sejak saya kelas 4 sekolah dasar bapak dan ibu saya tiada,” ucapnya mengawali cerita.

Dia mengaku,selama pandemi tidak mengurangi aktivitasnya. Di rumah misalnya, dia rajin membantu neneknya.

“Pokoknya saya bangun pagi sudah kerja di rumah,” ucap anak yatim yang bercita-cita ingin jadi Tentara Nasional Indonesia atau TNI dan mondok di pesantren ini.

“Itu keinginan saya. Semoga terkabul,” tuturnya tampak semringah menerima bingkisan berupa beras dalam kemasan 6 kilogram dan bingkisan lainnya.“Pasti nenek saya suka,”.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kasberas pada Hari Pahlawan

Kasberas. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)
Kasberas. (Liputan6.com/Aceng Mukaram)

Bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2021 perkumpulan Gerakan kemanusiaan (GKM) melaunching program kegiatan baru yaitu Kasberas.

GKM yang sudah terbentuk 2 tahun sebelumnya mempunyai program Sedekah Jumat yang tetap berjalan sampai hari ini. Program warung gratis dan program lauk siap santap di setiap Ramadan dan menjelang hari Raya Idulfitri.

Selain program-program rutin tersebut GKM juga aktif berkolaborasi dengan beberapa komunitas dalam menyukseskan kegiatan sosial kemasyaratan yang ada dikota Pontianak dan sekitarnya.

Program Kasberas yang baru saja dilaunching ini tercetus melihat kondisi masyarakat saat ini. Pandemi pada sektor ekonomi berdampak dan meresahkan masyarakat terutama mereka yang termasuk dalam ekonomi rendah.

Kasberas dalam makna katanya terdiri kas dan beras artinya kas adalah simpanan dan beras adalah bahan makanan pokok kita selama ini. Dari makna kata ini bisa diartikan, bahwa kasberas adalah program pengumpulan bahan makanan pokok berupa beras yang nantinya akan dimanfaatkan atau disalurkan kepada siapa saja yang membutuhkan.

“Kasberas ini upaya mengajak siapa saja untuk bisa berbagi terutama beras kepada siapa saja yang memerlukan,” kata Koordinator Kasberas, Emi Safitri.

Untuk menunjang kasberas ini GKM telah menunjuk posko wilayah atau Poswil di semua kecamatan yang ada di Kota Pontianak dengan Poswil induk berada di Kecamatan Pontianak barat.

“Teknis kasberas sebenarnya sederhana saja, kami dari GKM melalui program Kasberas ini mengajak siapa saja untuk bisa bergabung dan berdonasi melalui kasberas ini,” kata Emi Safitri.

 

Pangan dan Pandemi Covid-19

Bentuknya tidak dibatasi. Misalnya ada beras yang ingin didonasikan akan diterima berapapun jumlah atau ada koin receh yang mungkin saja tidak termanfaatkan akan diterima.

“Dan nantinya akan kami jadikan dalam bentuk beras dan bentuk-bentuk donasi lainnya,” kata Emi Safitri.

Pada launching kali ini, dia mengajak 20 anak yatim dan piatu sebagai penerima manfaat pertama program ini. Kedepannya program kasberas akan menyalurkan kepada duafa, fakir miskin, wilayah terdampak bencana atau siapa saja yang memerlukan beras.

Founder Kasberas, Apriyadi, mengaku optimis program ini bisa diterima baik di masyarakat. Apalagi program ini bertujuan sangat baik dan merespons keresahan yang ada di masyarakat terutama dalam upaya mencukupi sektor pangan yang sedikit banyak terpengaruh akibat adanya pandemi yang berkepanjangan.

“Berharap kedepannya GKM dengan semua programnya bisa menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan,” kata Apriyadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya