Liputan6.com, Bandung - Antusiasme dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Bandung dirasakan oleh para murid di salah satu SDN Cilengkrang. Adella yang sekarang duduk di bangku 1C merupakan siswa pertama yang datang ke sekolah ini sejak pagi 06.30 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Sambil memainkan name tag-nya, Adella bercerita jika ia senang bisa masuk sekolah lagi setelah sekian lama. Adella juga membawa hand sanitizer dan masker cadangan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Lebih senang sekolah langsung, bisa ketemu teman. Tadi ke sekolah diantar Mama. Aku juga bawa hand sanitizer sama masker," kata Adella, Senin (10/1/2022).
Dani, siswa kelas 3C juga mengaku hal serupa. Ia lebih senang kalau belajar langsung di sekolah daripada jarak jauh dari rumah.
"Di sekolah bisa tanya guru langsung kalau enggak ngerti. Bisa ketemu teman-teman juga. Kalau di rumah saja belajarnya bosan," ucap Dani.
SDN ini merupakan salah satu sekolah percontohan untuk PTM di Kota Bandung. Persiapan yang matang untuk menyambut PTM 100 persen, terlihat di sekolah ini.
Jalur keluar masuk dibedakan dengan warna. Warna biru untuk jalur masuk, sedangkan warna kuning untuk jalur keluar. Hal ini dilakukan agar menghindari kerumunan siswa selama di sekolah.
Di sekolah ini juga terdapat empat wastafel yang bisa digunakan untuk mencuci tangan. Dua di antaranya memiliki kran injak, sehingga menghindari penularan virus dan bakteri melalui kran air.
Pembagian jadwal pun dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang. Di mana pada satu sesi terdiri dari 14-20 orang siswa dalam satu kelas.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Vaksinasi Pelajar
Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kurikulum SDN itu, Titis Madianing Ratri memastikan semua SOP dan persiapan telah dilaksanakan jauh-jauh hari.
"Sebelumnya di bulan Juni tahun lalu, anak-anak kami sudah mempraktikkan sistem PTM ini meski baru 50 persen. Sehingga, jika dilihat sekarang di masa PTM 100 persen, kebiasaan periksa suhu, cuci tangan, dan jaga jarak sudah menjadi budaya para siswa di sini," ujarnya.
Titis menambahkan, jika sistem PTM 100 persen ini disambut antusias baik oleh orang tua, guru, maupun siswa. Meski memang Titis akui, jika di awal-awal masa PTM 25 persen saat 2021, masih banyak orang tua yang ragu untuk mengizinkan anaknya masuk sekolah kembali.
"Sejak PTM 50 persen pada Juni 2021, orang tua murid sudah mulai antusias dan mempercayakan kembali anak-anaknya untuk bersekolah tatap muka. Pun dengan anak-anak, mereka lebih senang PTM karena bisa bertemu teman-temannya lagi," tuturnya.
Untuk memastikan PTM 100 persen ini berjalan dengan lancar, SDN ini juga telah melakukan prosedur vaksin sesuai arahan Pemerintah Kota Bandung. Lebih dari 75% siswa di sekolah ini sudah melakukan vaksin dosis 1.
"Memang masih ada beberapa yang belum vaksin karena faktor usia dan kesehatan. Tapi, ini akan kami pantau dan bantu terus agar bisa melakukan vaksin minimal untuk dosis 1 dulu," ungkap Titis.
Advertisement
PTM Penting bagi Pelajar
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar menyatakan sekolah di Bandung sudah sangat siap menyongsong PTM. Hikmat juga menyebut pentingnya PTM bagi pelajar.
Menurutnya, transfer ilmu dari guru kepada murid akan lebih maksimal bila dilakukan secara luring.
"Anak-anak ini butuh contoh. Suri tauladan yakni guru, yang bisa mereka lihat secara langsung di kelas," katanya usai meninjau pelaksanaan PTM hari pertama di SMPN 43 Bandung.
Hikmat juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bandung. Tak lupa juga ia mengingatkan kepada seluruh pihak penyelenggara untuk sama-sama mengawal protokol kesehatan yang ketat selama PTM demi keamanan dan keselamatan bersama.
"Tahun 2045 kita sambut bonus demografi. Dukung kegiatan PTM dan jangan biarkan anak-anak terkungkung di rumah," katanya.