Intip Kesiapan Homestay di Kawasan Mandalika Jelang Moto GP 2022

Menparekraf Sandiaga Uno mengecek kesiapan semua penginapan di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, jelang Moto GP 2022 mendatang.

oleh Dewi Divianta diperbarui 14 Jan 2022, 06:32 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2022, 06:00 WIB
Kesiapan NTB Jadi Tuan Rumah Ajang Moto GP
Kesiapan NTB Jadi Tuan Rumah Ajang Moto GP

Liputan6.com, Lombok - Ajang balap Moto GP Indonesia 2022 yang akan digelar 18-20 Maret 2022 mendatang di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, diharapkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi para pemilik homestay.

Ajang balap internasional itu, diprediksi akan mendatangkan 100.000 lebih pengunjung yang datang ke salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas itu.

"Kami meninjau langsung kesiapan MotoGP Mandalika 2022, yang menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar Mandalika," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno saat mengunjungi Homestay Kuta Circle Homestay dan Cafe di sela-sela jogging di sekitar Kawasan Kuta Mandalika, Rabu (12/1/2021).

Sandiaga Uno juga sempat berbincang-bincang dengan pemilik Kuta Circle Homestay Haji Salamiah. Dalam kesempatan itu Salamiah mengaku kehadiran Menparekraf mampu membangkitkan lagi geliat pariwisata yang ada di sekitar tempat usahanya terlebih jelang perhelatan MotoGP Mandalika.

"Saya lebih bersyukur lagi, dengan kehadiran bapak menteri, kawasan Kuta ini kembali ramai. Homestay saya juga kembali ramai lagi," kata Salamiah. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Moto GP Jadi Tontonan Mahal untuk Warga Lokal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meninjau langsung kesiapan di sekitar dan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Rabu (12/1/2021). (Dok Kemenparekraf)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meninjau langsung kesiapan di sekitar dan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Rabu (12/1/2021). (Dok Kemenparekraf)

Ia menyebut, memiliki kurang lebih 10 kamar dengan rata-rata harga yang dijual per malam mencapai Rp 150-400 ribu. Fasilitas homestay miliknya pun sudah sangat baik dan homestay itu dipasarkan secara digital oleh anaknya.

"Saya juga berharap, kehadiran pemerintah bisa membantu para pengusaha homestay juga di sini, terutama dari sisi lampu penerangan dan ketersedian air, yang saat ini masih menggunakan air tanah yang payau," harap Salamiah.

Salamiah bercerita Salamiah saat gelaran World Superbike beberapa waktu lalu, ia hanya menonton dari atas bukit lantaran tidak mampu untuk membeli tiket.

"Saya undang Pak Salamiah duduk dekat saya saat gelaran MotoGp, supaya tidak duduk di atas bukit lagi untuk menonton," ajak Sandiaga.

Sementara itu, Menteri Sandiaga Uno melihat harapan Salamiah harus diwujudkan oleh pemerintah. "Saya paham ini kebutuhan dari masyarakat untuk segera bangkit, dan lapangan kerja semakin menggeliat, untuk itu saya berharap kebijakan kami akan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu," ucap Menteri Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya