Kala Wayang Kulit Berbahasa Prancis dan Gamelan Dipentaskan di Kota Evry

Indonesia patut berbangga. Warisan budaya wayang kulit dan gamelan dipentaskan di Konservatori Iannis Xenaki, Kota Evry, Prancis, pada Rabu, 16 Februari 2022. Uniknya, wayang kulit dipentaskan dengan menggunakan bahasa Prancis

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2022, 00:45 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2022, 00:44 WIB
Pementasan wayang kulit dan gamelan
Wayang kulit berbahasa Prancis dan gamelan dipentaskan di Kota Evry (Istimewa)

Liputan6.com, Evry Indonesia patut berbangga. Warisan budaya wayang kulit dan gamelan dipentaskan di Konservatori Iannis Xenaki, Kota Evry, Prancis, pada Rabu, 16 Februari 2022. Uniknya, wayang kulit dipentaskan dengan menggunakan bahasa Prancis.

Dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Jumat (18/2/2022), pertunjukan wayang kulit ini didukung oleh KBRI Paris dengan lakon “Foret Wanamarta” (Hutan Wanamarta) disajikan oleh dalang Ki Christophe Moure dari Asosiasi Pantcha Indra.

Evry merupakan bagian dari Kota Metropolitan Grand Paris. Lokasinya terletak 35 kilometer sebelah selatan dari Paris. Duta Besar Republik Indonesia di Paris, Mohamad Oemar, diterima Presiden Universitas Evry, Patrick Curmi.

Pada kesempatan tersebut Prof Curmi dan Dubes berdiskusi tentang peluang kerja sama akademik. Dubes Oemar, dalam kesempatan ini menggarisbawahi prioritas Indonesia, salah satunya adalah di bidang maritim.

"Saya harap, dapat terjalin kerja sama antara Universitas Evry dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk bidang ini," kata Dubes Oemar.

Merespons hal tersebut, Patrick menyampaikan, Universitas Evry terbuka dan siap untuk melakukan kerja sama dengan kampus di Indonesia. “Kampus kami adalah bagian dari Universitas Paris – Saclay yang berada dalam peringkat 14 dunia menurut Shanghai Ranking,” ucapnya.

Duta Besar Oemar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kota Evry dan Universitas Evry yang memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk memperkenalkan salah satu seni budayanya kepada masyarakat Prancis.

"Saya mengapresiasi teman-teman dari Pantcha Indra yang terus bergerak sebagai duta pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis," terang Oemar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Warisan Budaya Takbenda

Pementasan wayang kulit dan gamelan
Pertunjukan wayang kulit ini didukung oleh KBRI Paris dengan lakon “Foret Wanamarta” (Hutan Wanamarta) disajikan oleh dalang Ki Christophe Moure dari Asosiasi Pantcha Indra (Istimewa)

Disampaikan Oemar, wayang kulit dan gamelan merupakan warisan budaya takbenda Indonesia yang telah diakui UNESCO. Wayang pada tahun 2008 dan gamelan pada Desember 2021, yaitu 2 bulan lalu.

"Saya berharap agar pandemi Covid-19 cepat berlalu, sehingga masyarakat Prancis dapat kembali mengunjungi Indonesia," ujarnya.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Paris, Warsito, secara terpisah mengungkapkan, lebih dari 175 orang penonton yang memenuhi ruangan pertunjukan sangat mengapresiasi penampilan dalang Ki Christophe Moure.

"Ki Christophe sangat luwes mendalang," ujar Warsito.

Penampilan wayang kulit didahului dengan lagu-lagu Jawa, di antaranya Rujak Jeruk. “Logat dan gaya banyolan Ki Dalang Christophe Moure yang disampaikan dalam Bahasa Prancis membius para penonton, hingga tidak terasa 90 menit pertunjukan terasa cepat sekali,” imbuh Warsito.

Ki Dalang Christophe juga mempersilahkan kepada penonton untuk melihat wayang kulit dari bayangan belakang layar. Tepuk tangah riuh sebagai wujud apresiasi penonton, mengakhiri pertunjukan malam itu.

Penutupan Rangkaian Seminar

Pementasan wayang kulit
Pertunjukan wayang tersebut merupakan penutup dari serangkaian seminar sehari tentang epik dan musik yang diadakan di Universitas Evry

Pertunjukan wayang kulit tersebut merupakan penutup dari serangkaian seminar sehari tentang epik dan musik yang diadakan di Universitas Evry, yang dikoordinir oleh Anitha Herr. Salah satu materi seminar adalah wayang kulit yang dipresentasikan oleh Kati Basset, etnomusikolog dari Inalco Paris.

Kati mempresentasikan berbagai jenis wayang yang ada di Indonesia, khususnya wayang Bali, wayang Jawa, dan wayang Cirebon.

"Secara paralel dengan seminar, juga diadakan pelatihan gamelan yang diikuti oleh 23 mahasiswa. Mahaiswa inilah yang nanti menjadi duta promosi budaya Indonesia dan kerja sama akademik, khususnya di Universitas Evry," tutup Warsito.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya