Menelusuri Perjalanan Reaktivasi Jalur Legendaris Kereta Api Garut

Selama proses reaktivasi kereta api berlangsung ada sekitar 1.977 bangunan permanen dan semi permanen, yang dibongkar dengan total 911 kepala keluarga (KK), sebagai warga terdampak dari jalur Cibatu Garut yang abadi tertulis dalam sebuah prasasti.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 25 Mar 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 11:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bupati Garut Rudy Budiman serta tokoh masyarakat Garut meresmikan pengoperasioan jalur Stasiun Kereta Api Garut, Jawa Barat.
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bupati Garut Rudy Budiman serta tokoh masyarakat Garut meresmikan pengoperasioan jalur Stasiun Kereta Api Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Jalur Kereta Api (KA) Stasiun Garut, Jawa Barat akhirnya diresmikan pemerintah. Masyarakat Garut yang berada di luar kota, kini bisa menggunakan akses kereta api hingga Pasar Senen, Jakarta Pusat saat mudik lebaran tahun ini tiba.

Dirut KAI Didiek Hartantyo mengatakan proses pembangunan reaktivasi kereta api menuju Stasiun Garut, selama setahun berlangsung lancar dan selesai tepat waktu.

"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya reaktivasi stasiun Cibatu-Garut ini," ujar dia dalam sambutannya sebelum peresmian jalur Stasiun Garut Kota, Kamis (24/3/2022).

Menurutnya, proses reaktivasi kereta api stasiun Garut merupakan titah pemerintah melalui kementerian BUMN untuk menyediakan saran transportasi massal yang mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Kami menyediakan perjalanan yang terjangkau ke luar kota, termasuk upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Garut, melalui pariwisata serta UMKM," kata dia.

Dalam proses reaktivasi kereta api Garut-Cibatu itu, pemerintah pusat menggelontorkan anggaran hingga Rp352 miliar, yang diperuntukkan pembangunan kembali jalur sepanjang 19,21 km, serta pembangunan fasilitas lain.

Ada tiga stasiun yang berhasil dibangun mulai Stasiun Garut, Stasiun Wanaraja, dan Pasir Jengkol. "Kami ucapkan terima kasih kepada warga Garut yang sudah mau relokasi," ujar dia.

Selama proses reaktivasi kereta api berlangsung ada sekitar 1.977 bangunan permanen dan semi permanen, yang dibongkar dengan total 911 kepala keluarga (KK), sebagai warga terdampak dari jalur Cibatu Garut.

"Kami telah mengabadikan nama-nama terdampak ini dalam prasasti yang disimpan di tiap stasiun," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, rencananya PT KAI akan menyiapkan dua rangkaian gerbong perjalanan yakni KA Cibatuan dan KA Cikuray, untuk melayani masyarakat Garut menuju tujuan perjalanan hingga Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Nama Cikuray ini saran warga Garut yang disampaikan Pak Bupati Garut," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:


Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bupati Garut Rudy Budiman serta tokoh masyarakat Garut meresmikan pengoperasioan jalur Stasiun Kereta Api Garut, Jawa Barat.
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bupati Garut Rudy Budiman serta tokoh masyarakat Garut meresmikan pengoperasioan jalur Stasiun Kereta Api Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan apresiasi atas pengoperasian jalur kereta api Stasiun Garut. Menurutnya, masuknya moda transportasi massal kereta api ke Garut, diprediksi bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Ini anugerah bagi perekonomian Garut, dulu saat awal saya menjabat pertumbuhan ekonomi kurang dari satu persen, sekarang jauh lebih meningkat," kata dia bangga.

Kondisi itu dibuktikan dengan semakin banyaknya investor masuk menanamkan modal usahanya di kabupaten Garut. "Termasuk KAI ini dari awal reaktivasi kami dari pemda selalu memberikan dukungannya kepada PT KAI," ujar dia.

Menurutnya, pengoperasian jalur kereta api dari Stasiun Garut diharapkan memberikan sentimen positif dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat Garut.

"Bisa dibayangkan kalau naik elf ke Bandung harganya Rp60 ribu, kalau bus ke Jakarta Rp130 ribu, ini dengan kereta ke Jakarta hanya Rp44 ribu," kata dia.

Terakhir, Rudy berharap, dengan semakin banyak warga yang bermigrasi menggunakan moda transportasi kereta api, mampu menekan terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas darat.

"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan kepada Kementerian Perhubungan termasuk Kementerian BUMN," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya