Pertamax Mahal Pertalite Raib, Warga Gorontalo Minta Pemerintah Hadir

Warga di Provinsi Gorontalo mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang mulai langka di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 04 Apr 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 23:00 WIB
FOTO: Harga Pertalite Turun Setara Premium Jadi Rp 6.450 per Liter
Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite di Tangerang Selatan dan Bali, dari Rp 7.650 menjadi Rp 6.450 per liter. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Gorontalo - Warga di Provinsi Gorontalo mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang mulai langka di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Kondisi ini terjadi setelah pemerintah resmi menaikan harga BBM jenis pertamax. Khusus wilayah Gorontalo, harga pertamax yang tadinya Rp9.000an, kini menjadi Rp 12.750 per liter.

"Kami menilai ini sangat menyusahkan, pertamax tiba-tiba harganya naik, pertalite malah sulit didapatkan," kata Irman saat berada di lokasi SPBU Kota Gorontalo.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemerintah Diminta Hadir

Irman menyayangkan naiknya harga BBM dan langkanya pertalite di Gorontalo, karena hal itu bisa menyebabkan harga beberapa kebutuhan pokok warga ikut naik.

"Sudah minyak goreng susah untuk dicari, gas elpiji pasokannya kurang, ditambah dengan BBM makin mahal. Kalau begini terus kami akan mati berdiri," kata Irman.

Tidak hanya itu, kata Irman, kalaupun BBM jenis pertalite itu ada, sudah bisa dipastikan antrean panjang akan terjadi di sejumlah SPBU. 

"Kemarin masuk pertalite, tapi antreannya cukup panjang. Kami harus antre lama untuk bisa mendapatkan itu. Mau pakai BBM jenis premium, itu yang sudah lebih dulu hilang semenjak ada pertalite," tuturnya.

Warga berharap, pemerintah mau memperhatikan keluhan warga ini. Apalagi saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan.

"Tolong bantu kali, bulan Ramadhan seperti ini kami banyak kebutuhan, jadi tolong pemerintah berikan kami solusi. Kami tidak perlu murah, yang penting terjangkau," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya