Mata Merah di Kegelapan Hutan Riau, Pekerja HTI Ternyata Jadi Incaran Harimau

Seorang pekerja bagian penyemprotan HTI PT Arara Abadi di Kabupaten Pelalawan nyaris menjadi mangsa harimau sumatra meskipun harus mendapatkan 20 jahitan.

oleh M Syukur diperbarui 24 Okt 2022, 23:47 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 23:31 WIB
Harimau sumatra yang pernah terjerat di konsesi perusahaan.
Harimau sumatra yang pernah terjerat di konsesi perusahaan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang pekerja bagian penyemprotan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Arara Abadi di Kabupaten Pelalawan nyaris menjadi mangsa harimau sumatra. Korban Adi Saputra selamat setelah ditolong pekerja lainnya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S Hasibuan menjelaskan, korban terkaman harimau ini merupakan pekerja sub kontraktor perusahaan tersebut.

"Kejadiannya pada Jumat malam, 21 Oktober 2022," kata Genman, Senin petang, 24 Oktober 2022.

Genman menjelaskan, korban merupakan kepala rombongan pekerja. Mereka menginap di tengah hutan dan mendirikan barak untuk merawat HTI.

Sebelum kejadian harimau terkam pekerja ini, teman korban melihat ada mata merah dari barak pekerja. Mata itu mengintai dari gelapnya hutan tapi pekerja tidak menyadari bahwa itu adalah harimau.

"Pekerja tidak mempedulikan dan tidur bersama-sama di kamp pekerja," ucap Genman.

Saat semua tertidur lelap, korban tiba-tiba bangun. Korban kaget karena melihat di depannya berdiri seekor harimau yang berjarak hanya 2 meter.

Korban berteriak membangunkan pekerja lainnya. Teriakan ini membuat harimau kaget dan langsung menerkam di bagian kepala korban.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pegang Harimau

Korban melawan dan berhasil memegang kaki kiri harimau. Tangan kanan korban juga berhasil memegang badan harimau yang berusaha menggigit bagian kepalanya.

"Korban terkena cakaran kaki kiri harimau, kepalanya yang kena," ucap Genman.

Korban berhasil lepas dari serangan harimau. Pekerja lainnya dan korban berusaha mengusir tapi harimau tak pergi bahkan masuk ke barak pekerja.

"Pekerja kembali mengusir hingga harimau pergi, korban dibawa ke klinik perusahaan," kata Genman.

Korban mendapat perawatan akibat luka yang dialami di bagian kepalanya. Kepala korban terdapat tiga bekas cakaran harimau dan mendapatkan 20 jahitan.

"Pihak perusahaan melaporkan hal ini ke BBKSDA Riau, saat ini dilakukan mitigasi konflik," ucap Genman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya