Profil Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang Mendadak Jadi Fotografer di KTT G20

Liputan6.com, Bandung - Setelah warganet ramai membicarakan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang melakukan blusukan di Bali, baru-baru ini warganet juga salah fokus dengan momen lain ketika KTT G20 lalu. Salah satu menteri di Indonesia yaitu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendadak menjadi fotografer di acara G20 tersebut.

Terlihat dalam video dan foto-foto yang beredar di media sosial Menteri Basuki tersebut tiba-tiba membawa kamera berlensa besar dan turut membaur dengan fotografer lainnya.

Meskipun pria yang akrab disapa Pak Bas ini berdiri bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, namun hanya dirinya yang fokus dan sibuk dengan kamera yang ia bawa.

Sejurus kemudian, ia memotret para pemimpin dunia yang hadir.

Juru bicara dari Menteri PUPR, Endra Atmawidjaja mengatakan bahwa pada saat itu tugas dari Kementerian PUPR di KTT G20 sudah tidak ada.

Maka dari itu, Basuki menghabiskan waktunya tidak hanya mendampingi Presiden Jokowi namun juga menyalurkan hobinya.

“Tadi malam, dari kemarin juga beliau sudah bawa kamera. Ketika acara selesai langsung angkat kamera. Ya itu memang hobinya,” kata Endra.

Basuki Hadimuljono lahir pada 5 November 1954 di Surakarta. Ia merupakan sosok yang dikenal telah mengabdi puluhan tahun lamanya di instansi Pekerjaan Umum (PU).

Sebelum menjadi menteri, Basuki pernah menjabat menjadi Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.

Basuki juga sangat memperhatikan pendidikannya hingga jenjang S3.

Basuki Pernah berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan jurusan Teknik Geologi pada 1979. Ia juga melanjutkan pendidikan di luar negeri yaitu mendapatkan gelar magister dan doktor teknik sipil di Colorado State University.

Ada beberapa jabatan-jabatan yang pernah Basuki raih seperti dilansir dari situs Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat seperti berikut:

1. Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984)

2. Proyek Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1985-1993)

3. Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001)

4. Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2022)

5. Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003)

6. Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005)

7. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007)

8. Inspektur Jenderal (2007-2013)

9. Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014)

10. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014-sekarang).