Upaya Mensos Risma Bujuk Warga Korban Bencana di Manado Agar Mau Direlokasi

Pada Januari 2021 lalu, masa-masa awal menerima amanah sebagai Mensos, ia pernah berkunjung ke Kota Manado untuk meninjau bencana serupa dengan dampak yang tidak jauh berbeda daripada bencana yang terjadi saat ini.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 02 Feb 2023, 09:12 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2023, 08:59 WIB
Mensos Tri Rismaharini didampingi Wali Kota Manado Andrei Angouw ketika meninjau kondisi masyarakat korban bencana alam di Manado, Selasa (31/1/2023).
Mensos Tri Rismaharini didampingi Wali Kota Manado Andrei Angouw ketika meninjau kondisi masyarakat korban bencana alam di Manado, Selasa (31/1/2023).

Liputan6.com, Manado - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta warga yang bermukim di bantaran sungai dan area-area rawan bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulut, untuk bersedia direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Hal ini kembali ditekankan Mensos Risma saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Selasa (31/1/2023). Dalam kunjungannya dua tahun silam, dia juga menyampaikan hal yang sama.

"Saya dua tahun jadi menteri, dua kali juga saya ke sini dengan kasus yang sama, yaitu banjir, longsor, dan meninggal,” kata Risma.

Dia mengatakan, 2021 dulu, awal jadi menteri, dia ke Manado, ada korban bencana 2 orang. Sekarang, lebih banyak lagi, 5 orang.

"Terus, tunggu berapa banyak orang lagi yang mau jadi korban?" kata Mensos Risma.

Pada Januari 2021 lalu, masa-masa awal menerima amanah sebagai Mensos, ia pernah berkunjung ke Kota Manado untuk meninjau bencana serupa dengan dampak yang tidak jauh berbeda daripada bencana yang terjadi saat ini.

Jika hal ini tidak diindahkan, Risma memperingatkan, bukan tidak mungkin, dampak yang ditimbulkan lebih parah dan korban berjatuhan akan lebih banyak dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan kontur tanah yang tidak memadai sebagai tempat bermukim.

"Kalau lihat kontur-kontur lahannya seperti ini, memang itu sangat riskan, enggak layak untuk ditinggali. Jangan karena kita berdalih, apapun alasannya, kemudian ngga mau pindah. Akhirnya, ada korban lagi. Ayolah, apa yang mau kita cari lagi?" ujarnya.

Melalui perbincangan dengan Wali Kota Manado, dan beberapa Forkopimda yang turut hadir mendampingi Mensos, Pemkot Manado sedianya telah menyiapkan hunian bagi warga Manado yang tinggal di area rawan bencana banjir dan tanah longsor.

"Setelah saya berdiskusi dengan Pak Wali, terkait bagaimana mereka yang kondisi rumahnya berbahaya, itu  sudah siapkan tempat, ada 3 ribu unit," ujarnya.

Terlepas dari faktor apapun yang melatarbelakangi warga enggan pindah ke hunian tersebut, Mensos menginginkan warga tetap utamakan keselamatan.

"Yang utama, yang harus kita pikirkan adalah keselamatan. Keselamatan itu di atas segala-galanya. Kalau tidak antisipasi dari sekarang, kemudian terjadi musibah, semuanya bisa habis seketika," ujarnya.

Pada kunjungannya, Mensos Risma menyerahkan santunan kepada 5 ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado. Kelimanya menerima santunan masing-masing sebesar Rp15 juta/korban jiwa di Gereja POUK Ekklesia Kalama Lantamal VIII Manado.

Selain santunan, Mensos juga menyerahkan 5 paket bantuan logistik untuk para ahli waris berupa makanan siap saji 20 paket, makanan anak 20 paket, selimut 10 lembar, kasur 10 lembar, family kit 5 paket senilai total Rp9.500.000.

Simak juga video pilihan berikut: 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya