Liputan6.com, Yogyakarta - Saat masih kecil, biasanya orang tua akan memberikan larangan dengan cara menceritakan mitos-mitos tertentu. Sebagai anak kecil, kebanyakan dari mereka pun mempercayai mitos tersebut.
Biasanya mitos memang sengaja dibuat orang tua agar si anak tidak melakukan sesuatu yang buruk atau berbahaya. Itulah sebabnya, saat kecil kita akan mendengar banyak mitos.
Kemudian saat remaja dan dewasa, kita baru mempertanyakan tentang kebenaran mitos-mitos masa kecil tersebut karena terdengar tak masuk akal. Lalu, seperti apakah fakta sebenarnya dari mitos-mitos tersebut?
Advertisement
Baca Juga
1. Diculik 'Wewe Gombel'
Mitos 'diculik wewe gombel' masih tetap eksis hingga sekarang. Mitos ini sering diucapkan orang tua menjelang waktu Maghrib saat anak tak kunjung pulang dari bermain.
Mitos ini sebenarnya dibuat untuk tujuan yang baik, yakni mengingatkan anak tentang aktivitasnya agar tidak berlebihan. Meski hal ini disebut mitos, tetapi ada beberapa kasus yang menunjukkan mitos ini sebenarnya memang ada.
Seorang anak yang diculik wewe gombel biasanya tidak akan terlihat oleh manusia, meskipun sebenarnya si anak bisa melihat orang berlalu-lalang. Untuk mengembalikan si anak, para warga harus membunyikan aneka peralatan peralatan dapur sambil berkeliling dan memanggil nama si anak.
2. Dilarang Menunjuk Kuburan
Tidak ada yang salah dengan menunjuk kuburan. Sepertinya, mitos ini sengaja dibuat untuk menghargai orang yang sudah meninggal.
Jika sudah terlanjur menunjuk kuburan, biasanya seseorang diharuskan menjilat jari yang digunakan untuk menunjuk kuburan agar kutukannya bisa lepas.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Duduk di Atas Bantal
3. Duduk di Atas Bantal Menyebabkan Bisulan
Mitos duduk di atas bantal sering dikatakan oleh orang tua ketika anak menjadikan bantal sebagai mainan dengan cara mendudukinya. Orang tua akan mengatakan jika duduk di atas bantal akan menyebabkan bisulan.
Padahal, sudah jelas bahwa duduk di atas bantal tidak ada kaitannya dengan bisul. Jadi, mitos ini hanya sekadar bentuk 'menakut-nakuti' anak saja.
4. Melompati Orang Berarti Utang Darah
Anak kecil biasanya memiliki tingkah laku yang sangat aktif. Mereka suka berlarian dan melompat ke sana kemari.
Saat berlarian, anak kecil akan melompati apa saja yang ada di depannya, termasuk ketika ada seseorang yang sedang tidur atau duduk. Untuk menghentikan aktivitas ini, orang tua kerap mengatakan mitos melompati orang berarti berutang darah.
Terkait mitos tersebut, kenyataannya keduanya sama sekali tak berhubungan.
5. Menyimpan Batu Bisa Menunda Rasa Ingin BAB
Mitos aneh lainnya yang sering didengar waktu kecil adalah menyimpan batu dapat menunda hasrat buang air besar. Ketika dalam perjalanan jauh dan si anak tiba-tiba ingin buang air besar, orang tua biasanya akan menyuruh anaknya untuk mengantongi atau menyimpan batu.
Ketimbang disebut mitos, hal ini lebih cocok disebut sugesti. Pasalnya, hal ini juga terkadang bekerja.
6. Tak Menghabiskan Makanan Menyebabkan Ayam Mati
Melihat si anak malas makan dan tak menghabiskan makanan, akan membuat orang tua mengatakan mitos tentang ayam mati. Meski terkesan tak masuk akal, tampaknya hal ini cukup membantu anak agar mau menghabiskan makanannya.
Meski demikian, keduanya adalah hal yang tidak saling berhubungan. Secara logika, seharusnya ayam justru menjadi kenyang dan tidak mati karena sisa makanan akan diberikan kepada ayam.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement