Permintaan Hewan Kurban di Kalsel Meningkat, Pemprov Minta Masyarakat Waspadai Lumpy

Kepala Dinas Perikanan dan Perkebunan (Disbunnak) Prov Kalsel, Suparmi meyakinkan lebaran kurban Tahun 2023 ini akan memberikan peningkatan permintaan.

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 15 Jun 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 23:00 WIB
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Kalsel
Sapi hewan kurban persediaan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Banjarbaru Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah, permintaan terhadap hewan kurban di Kalimantan Selatan (Kalsel) dipastikan akan meningkat. Disebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi, yakni telah melewati masa pandemi Covid-19 serta wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Realisasi hewan kurban pada Tahun 2022 lalu hanya Sembilan ribu ekor lebih. Sedangkan persediaan yang dilakukan lebih dari 12 ribu ekor.

Kepala Dinas Perikanan dan Perkebunan (Disbunnak) Prov Kalsel, Suparmi meyakinkan lebaran kurban Tahun 2023 ini akan memberikan peningkatan permintaan. Selain meningkatkan perekonomian masyarakat juga meningkatkan keinginan masyarakat Banua yang dikenal religius akan menunaikan ibadah kurban.

“Membaiknya ekonomi dengan terbukanya pembatasan sosial akibat Covid-19 dan juga Insyaallah PMK yang terkendali membuat animo masyarakat Kalsel untuk berkurban, saya kira sudah pasti akan meningkat,” sebut Suparmi, saat ditemui di Command Center Kalsel di Banjarbaru, Senin (12/6/2023).

Hal ini menjadi acuan, tidak hanya disebut aman melainkan penyediaan hewan kurban tahun ini bakal lebih besar dari tahun lalu. Informasi terakhir yang diterima, tahun ini stok hewan kurban disediakan sebanyak 21 ribu ekor lebih.

Sapi sekitar 17 ribu ekor, kemudian yang lainnya seperti kerbau, kambing, dan domba. Sebagian dari ternak lokal dan sisanya dari pelaku usaha untuk menyediakan ternak kurban.

 

Pemeriksaan Kesehatan

Hewan kurban yang disediakan dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan, khususnya hewan kurban yang berasal dari luar Banua.

“Pemeriksaan PMK terus kita jaga, terutama pada ternak-ternak yang masuk dari luar Kalsel, persyaratannya harus bebas dari PMK,” tegasnya.

“Selain PMK, kita juga memastikan hewan tersebut bebas dari penyakit yang baru, penyakit kulit berbenjol atau lumpy yang di Kalsel sedang terus kita jaga jangan sampai masuk,” kata Suparmi yang juga saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Kalsel.

Selain menyiapkan ketersediaan hewan kurban, Pemprov Kalsel melalui Disbunnak juga melakukan komunikasi kepada masyarakat (pemotong) untuk memotong daging yang aman, sehat, utuh, dan halal. Sosialisasi ini gencar dilakukan untuk memberikan edukasi sehingga nantinya pelaksanaan ibadah kurban berlancar dengan aman dan mendapatkan keberkahan.

“Kita juga mengimbau, seperti sebelum-sebelumnya pada saat masa pandemi Covid-19 dan juga pada masa PMK, kita imbau masyarakat untuk berkurban di rumah potong hewan atau tempat pemotongan hewan yang lebih higienis,” lanjut Suparmi namun juga mengecualikan kepada masyarakat jauh dari lokasi rumah pemotongan hewan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya