Viral Kemunculan Oarfish Disebut Tanda Bencana, Berikut Fakta-faktanya

Publik saat ini dihebohkan dengan video viral kemunculan ikan Oarfish yang disebut-sebut sebagai tanda bencana.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 28 Jul 2023, 13:48 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 13:43 WIB
Ikan langka bernama Oarfish ditemukan di laut lepas Taiwan. Kemunculan ikan raksasa berbentuk ular pipih itu diunggah instruktur selam Wang Cheng-Ru di akun Instagram pribadinyanya pada Juni 2023 lalu.
Ikan langka bernama Oarfish ditemukan di laut lepas Taiwan. Kemunculan ikan raksasa berbentuk ular pipih itu diunggah instruktur selam Wang Cheng-Ru di akun Instagram pribadinyanya pada Juni 2023 lalu.

Liputan6.com, Bandung - Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan kemunculan oarfish. Ikan yang tinggal di kedalaman laut ini membuat geger publik dan sering dikaitkan dengan petanda munculnya bencana alam.

Video viral ikan oarfishĀ ini ramai dibagikan di media sosial salah satunya di Twitter yang diunggah melalui akun menfess (@tanyarlfes). Melalui unggahan tersebut, pengirim kicauan mengungkapkan jika Oarfish tersebut ditemukan di laut Taiwan.

"Merinding guys aku search juga emang bener katanya kalo ikan ini naik bakalan ada sesuatu btw ini di laut Taiwan ya,"Ā mengutip dari @tanyarlfes, Jumat (28/7/2023).

Cuitan tersebut telah dilihat oleh 3.2 juta pengguna Twitter dan di-reply oleh 2 ribu lebih pengguna Twitter. Beberapa warganet banyak yang mengkaitkannya dengan tanda-tanda bencana alam besar yang akan terjadi di lokasi kemunculan ikan tersebut.

Diketahui video yang beredar tersebut berasal dari rekaman sekelompok penyelam di perairan Taiwan.

Dikutip dari USA Today,Ā sekelompok penyelelam di Taiwan bertemu dengan Oarfish raksaksa dan video tersebut diunggah oleh salah satu instruktur selam yaitu Wang Cheng Ru pada Juni 2023.

Para kelompok penyelam tersebut juga tengah melakukan penyelaman pada perairan danagkal yang ada di lepas pantai Distrik Ruifang sudut timur laut Taiwan. Sehingga, kehadiran Oarfish di kedalaman tersebut membuat heboh para warganet.

Penjelasannya

Oarfish memang termasuk ikan yang jarang ditemui di perairan dangkal karena ia hidup dalam kedalaman. Adapun kepercayaan oarfish sebagai tanda adanya bencana alam adalah salah satu kepercayaan yang beredar di cerita rakyat Jepang.

Para rakyat Jepang menyebut oarfish sebagai "Ryugu no Tsukai"Ā atau mempunyai arti "Utusan dari Istana Dewa Laut".

Kisahnya, ikan ini dikirim dari istana dewa laut ke permukaan untuk memberikan peringatan kepada orang-orang mengenai datangnya gempa bumi.

Sebelumnya, oarfish sempat muncul dan terdampar di pesisir Jepang pada 2009 dan 2010. Masyarakat mengaitkan kemunculannya dengan gempa yang terjadi di Tohoku dan insiden bencana nuklir di Fukushima pada 2011.

Meskipun mempunyai kisah legenda yang dipercaya oleh beberapa orang, faktanya beberapa ilmuwan percaya jika ikan ini tidak ada kaitannya dengan bencana alam. Pasalnya, tidak ada bukti ilmiah yang menghubungan insiden tersebut dengan bencana-bencana yang terjadi.

Ā 

Tidak Perlu Khawatir

Seorang profesor ichthyology di Universitas Kagoshima menyampaikan jika orang-orang tidak perlu khawatir dengan mitos tersebut. Dia percaya jika Oarfish kemeungkinan naik ke permukaan karena kondisi fisiknya yang buruk.

ā€œTidak ada bukti ilmiah tentang hubungannya, jadi saya rasa orang tidak perlu khawatir. Saya percaya ikan ini cenderung naik ke permukaan saat kondisi fisiknya buruk dengan menunggangi arus air, itu sebabnya mereka sering ditemukan dalam kondisi mati,ā€ ujarnya melansir New York Post.

Dikaitkan dengan video viral sebelumnya, Oarfish tersebut terlihat mempunyai tubuh yang mengalami luka. Terlihat terdapat dua lubang yang ada dalam tubuh ikan Oarfish yang diduga akibat gigitan ikan hiu.

Penyelam yang merekam ikan Oarfish tersebut juga mengatakan jika ikan tersebut diduga sedang sekarat. Pasalnya, Oarfish berenang ke perairan yang lebih dangkal dan terlihat oleh sekelompok penyelam tersebut.

"Itu pasti sedang sekarat, jadi dia berenang ke perairan yang lebih dangkal," ujar Wang Cheng Ru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya