Kedai Sate Maranggi di Purwakarta yang Jadi Langganan Pejabat dan Artis Ibu Kota

Kedai Haji Oking, menjadi salah satu kedai Sate Maranggi di Kabupaten Purwakarta yang jadi langgan pejabat dan artis ibukota

oleh Asep Mulyana diperbarui 21 Sep 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 08:00 WIB
Ini Kedai Sate Maranggi di Purwakarta yang Jadi Langganan Pejabat dan Artis Ibukota
Haji Oking (73), salah satu pedagang Sate Maranggi di sekitar Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Foto (istimewa)

Liputan6.com, Purwakarta - Sate Maranggi, merupakan salah satu kuliner khas yang melegenda di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sampai saat ini, mungkin ada dari sebagian kalangan yang masih bertanya-tanya seperti apa sih kuliner ini dan bagaimana bentuk penyajiannya?.

Sebagai gambaran, Sate Maranggi adalah kuliner berbahan dasar potongan kecil daging sapi atau domba yang ditusuk dan diberi bumbu racikan yang kemudian dipanggang di atas bara api.

Soal rasa, tentu sangat lezat. Apalagi, dalam pembuatan kuliner khas ini dipadukan dengan racikan bumbu rempah-rempah warisan leluhur yang semua itu bisa memberikan sensasi di lidah.

Bagi yang sedang di Kabupaten Purwakarta, mungkin tak afdal jika tidak mencicipi kuliner khas yang satu ini. Tak sulit kok mencari warung makan dengan menu Sate Maranggi di wilayah ini. Karena, di hampir seluruh wilayah di kabupaten ini banyak dijumpai para pedagangnya.

Keberadaan para pedagang atau rumah makan dengan menu Sate Maranggi, bisa dijumpai di sepanjang Jalan Raya Bungursari, sekitar Plered, serta Jalan Raya Purwakarta-Wanayasa. Tapi jangan heran, dalam penyajiannya hampir setiap daerah atau kecamatan di Kabupaten Purwakarta memiliki cita rasa berbeda.

Seperti halnya Sate Maranggi Cibungur, yang menggunakan sambal tomat sebagai pelengkapnya. Atau Sate Maranggi Wanayasa yang menggunakan sambel oncom dan ketan bakar sebagai pengganti nasi.‎

Bagi yang tak sengaja sedang melintas di jalur Wanayasa-Purwakarta, mungkin tak ada salahnya mampir ke warung makan Haji Oking. Warung makan ini, kabarnya juga menjadi langganan para artis ibu kota saat berkunjung ke kabupaten ini.

Haji Oking (73), merupakan salah satu dari sekian banyak penjual Sate Maranggi di sekitar Kecamatan Wanayasa. Hingga Haji Oking, tetap setia menjadi penjual kuliner berbahan daging sapi dan kambing tersebut, meskipun dalam beberapa tahun terakhir banyak bermunculan rumah makan besar di kawasan jalur wisata itu.

Warung Sate Maranggi Haji Oking, sudah ada sejak 1985 dan sampai saat ini masih memegang citara rasa khas tersendiri. Adapun menu utama yang dijual dari dulu sampai sekarang adalah sate maranggi berbahan dasar daging kambing muda.

"Dari dulu, menu utama di warung kami sih Sate Maranggi kambing muda. Tapi sejak beberapa tahun ini, kami juga menyediakan Sate Maranggi berbahan daging sapi," ujar Haji Oking saat berbincang dengan Liputan6.com di kedainya, belum lama ini.

Langganan Pejabat dan Artis Ibukota

Sate Haji Oking Purwakarta
Beragam menu tersedia di kedai Sate Maranggi Haji Oking, Kabupaten Purwakarta. Foto (istimewa)

Haji Oking menuturkan, selama ini ia sudah mempunyai pelanggan setia yang hampir setiap akhir pekan menyambanginya. Para pelanggannya itu, bukan hanya dari warga Purwakarta saja, tapi banyak juga warga luar daerah.

Selain itu, kata dia, pelanggannya ini bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa. Bahkan, banyak juga dari kalangan pejabat di berbagai daerah, hingga sejumlah artis ibukota.

"Kalau pejabat dari Purwakarta, mungkin hampir setiap hari. Pak Dedi Mulyadi itu paling sering, apalagi saat jadi bupati. Beberapa waktu lalu juga Pak Novel Baswedan dan Pak Dede Yusuf pernah berkunjung ke warung kami," kata dia.

Kalau dari kalangan artis, lanjut dia, ada beberapa sosok yang dia ingat pernah berkunjung ke warungnya. Di antaranya, komedian Muhammad Sulaeman Harsono atau akrab disapa Haji Bolot, kemudian penyanyi legendaris Ona Sutra dan Lely Anggraeni atau yang lebih dikenal Angel Lelga.

Haji Oking menambahkan, untuk saat ini dalam sehari dirinya bisa menjual sate maranggi sebanyak 1.000 tusuk yang dihasilkan dari daging satu ekor kambing muda dan 10 kilogram daging sapi.

Adapun satu tusuk sate maranggi di kedainya, dibandrol Rp 3.000 per tusuknya. Harga tersebut, terbilang sangat murah jika dibandingkan dengan citarasanya yang bikin kita ketagihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya