Mengenal Lebih Jauh Batu Ginjal, Penyebab dan Gejalanya

Baru-baru ini heboh seorang wanita di Taiwan memiliki 300 batu ginjal di dalam tubuhnya. Adapun berikut ini dalah gejala hingga penyebab batu ginjal yang harus diketahui.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 20 Des 2023, 14:43 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 14:40 WIB
Dehidrasi Kronis, Wanita Ini Hilangkan Lebih dari 300 Batu Ginjal Miliknya
Karena dehidrasi, wanita ini harus hilangkan batu ginjal lebih dari 300. Sumber: odditycentral

Liputan6.com, Bandung - Akhir-akhir ini heboh sebuah pemberitaan seorang wanita berusia 20 tahun asal Taiwan yang menjalani operasi pengangkatan lebih dari 300 batu ginjal. Diketahui, wanita tersebut terkena batu ginjal karena kebiasaannya dalam mengonsumsi minuman boba.

Wanita asal kota Tainan, Taiwan tersebut telah dirawat sejak pekan lalu dengan gejala demam hingga nyeri parah di bagian punggung bawah. Melansir dari The Strait Times, wanita tersebut juga mempunyai riwayat jarang minum air mineral dan lebih banyak meminum boba.

Melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) dokter menemukan bahwa ginjal kanan milik wanita tersebut mengalami pembengkakan. Diketahui pembekakan tersebut karena ada cairan serta batu ginjal berukuran sekitar 5 milimeter (mm) hingga 2 sentimeter (cm).

Selain itu, dalam tes darahnya menunjukkan wanita tersebut mengalami peningkatan jumlah sel darah putih. Dokter juga memberikannya antibiotik dan mengeluarkan cairan dari ginjalnya serta operasi untuk menghilangkan lebih dari 300 batu ginjal.

Kondisi pasien tersebut saat ini dikabarkan stabil selepas operasi dan dipulangkan setelah beberapa hari observasi. Sebagai informasi, batu ginjal merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal.

Ukuran dari batu ginjal bisa berbeda-beda mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar kacang polong. Batu ginjal juga bisa terjadi di sepanjang saluran urine yaitu mulai dari ginjal, ureter (saluran yang membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, hingga uretra (saluran yang membawa urine ke luar tubuh).


Penyebab

Penyebab Batu Ginjal Menurut Jenisnya
Ilustrasi Batu Ginjal Credit: unsplash.com/Robina

Mengutip dari alodokter, terdapat beberapa penyebab yang bisa membuat seseorang terkena batu ginjal. Pasalnya, batu ginjal terbentuk karena tingginya kadar zat kimia seperti kalsium, asam oksalat, dan fosfor dalam urine.

Zat-zat tersebut ternyata bisa membentuk kristal dan menumpuk di ginjal bahkan seiring berjalannya waktu kristal tersebut akan mengeras seperti batu. Selain itu tingginya kadar zat kimia dalam urine bisa terjadi karena konsumsi makanan tinggi purin dan kalsium.

Kemudian penyebab lainnya bisa karena kurangnya asupan cairan, efek samping operasi dan obat-obatan, atau kondisi medis tertentu. Batu ginjal umumnya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.

Namun, jika batu ginjal yang berukuran besar tersangkut di dalam saluran urine bisa menimbulkan rasa nyeri yang hebat terutama pada bagian pinggang. Rasa nyeri tersebut membuat penderitanya merasa tidak nyaman meski sudah berganti posisi tubuh.


Gejala

Mengalami Gangguan Pencernaan hingga Gejala Batu Ginjal
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Yuris

Mengacu dari laman Kemenkes, berikut adalah beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh seseorang yang mengalami batu ginjal:

  • Sakit parah dan tajam di bagian samping dan belakang, di bawah tulang rusuk.
  • Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan.
  • Rasa sakit yang datang dalam gelombang dan intensitasnya berfluktuasi.
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Adapun berikut ini tanda dan gejala lain yang bisa termasuk gejala batu ginjal:

  • Urin merah muda, merah atau cokelat.
  • Urin keruh atau berbau busuk.
  • Kebutuhan terus-menerus untuk buang air kecil atau buang air kecil lebih sering dari biasanya atau buang air kecil dalam jumlah kecil.
  • Mual dan muntah.
  • Demam dan menggigil jika ada infeksi.

Faktor-Faktor Risiko Terkena Batu Ginjal

Ilustrasi batu ginjal
Ilustrasi batu ginjal ( Photo by Robina Weermeijer on Unsplash)

Sedangkan, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal antara lain:

1. Sejarah keluarga atau pribadi

Jika terdapat dalam keluarga yang menderita batu ginjal kemungkinan besar Anda juga bisa terkena batu ginjal. Kemudian jika Anda sudah memiliki satu atau lebih batu ginjal juga mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan yang lain.

2. Dehidrasi

Seseorang yang tidak minum cukup air setiap hari dengan benar maka berisiko terkena batu ginjal. Terutama orang yang tinggal di iklim yang hangat dan kering serta yang banyak berkeringat mungkin berisiko lebih tinggi daripada yang lain.

3. Diet tertentu

Ketika menjalani diet tertentu dan mengonsumsi makanan yang tinggi protein, natrium (garam), dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal. Terutama dengan diet tinggi sodium dan terlalu banyak garam dalam diet akn meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring oleh ginjal dan secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal.

4. Kegemukan

Jika Indeks Massa Tubuh (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan juga bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko batu ginjal.

5. Penyakit pencernaan dan pembedahan

Operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan yang mempengaruhi penyerapan kalsium dan air serta meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urin Anda.

6. Kondisi medis lain atau konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu

Kondisi medis lain seperti asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Kemudian konsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu seperti vitamin c, suplemen makanan, obat pencahar (bila digunakan secara berlebihan).

Kemudian antasid berbasis kalsium hingga obat-obatan tertentu yang biasa digunakan untuk mengobati migrain atau depresi juga mempunyai risiko meningkatkan batu ginjal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya