Exhuma Masuk Box Office, Catatkan Presale Tiket Terbesar Awal 2024

Liputan6.com, Yogyakarta - Film Exhuma yang dibintangi Kim Go Eun berhasil memecahkan rekor dengan mendominasi tiket presale secara real-time sebesar sebesar 54% dan 369,99 juta pemesanan.

Angka ini telah menyaingi film layar lebar lain secara global seperti Dune:Part Two dan Wonka. Film bergenre misteri okultisme ini berhasil menduduki posisi teratas dalam pemesanan awal selama lima hari berturut-turut sampai Jumat (23/2/2024).

Tak hanya itu, rekor ini telah mencapai kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam praperilisan film dalam 2024 ini. Angka ini membuktikan antusiasme penonton yang tinggi dengan film yang juga dibintangi oleh Lee Do Hyun dan Choi Min Sik ini.

Exhuma tayang perdana pada 16 Februari 2024 di Festival Film Internasional Berlin ke-74. Berkat sorotan yang positif dalam festival itu, Exhuma kini meraih perhatian di kancah internasional.

Selanjutnya film ini tayang di bioskop-bioskop Korea Selatan pada Kamis (22/2/2024). Ini membuat Exhuma semakin populer apalagi dengan banyaknya review positif yang bertebaran.

Dengan angka presale yang luar biasa dan pujian kritis dari banyak pihak, Exhuma membawa angin segar dan menjanjikan bakal menjadi salah satu film terbaik sepanjang 2024. Hal ini ditinjau dari narasi yang mendebarkan serta visual yang juga tak kalah hebatnya.

Exhuma yang disutradarai oleh Jang Jae Hyun. Secara garis besar, film ini menggambarkan sebuah konsekuensi mengerikan dari penggalian kuburan yang memiliki rahasia sekaligus menyeramkan.

Film ini dibintangi oleh Choi Min Sik, Kim Go Eun, Yoo Hae Jin, dan Lee Do Hyun. Penampilan empat bintang ini membuat narasi yang dalam film semakin menegangkan.

Exhuma berhasil memikat penonton dengan penggambaran perdukunan Korea dan kejadian supernatural. Penggambaran Choi Min Sik sebagai geomancer, kemudian Kim Go Eun dan Lee Do Hyun sebagai dukun berbakat, menambah kedalaman alur cerita.

Terlepas dari pengalamannya yang mendalam dan penampilan yang kuat, Exhuma menghadapi kritik atas eksekusi plotnya. Namun, penggambaran ritual tradisional yang realistis dan perhatian cermat terhadap detail meningkatkan elemen horornya, meninggalkan kesan mendalam pada penonton.

Penulis: Taufiq Syarifudin