98 Kilogram Sampah Terkumpul dari Taman Nasional Gede Pangrango, Ini Penjelasan Pengelola

Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dibersihkan oleh pengelola, warga, dan stakeholder. Dari belasan karung sampah, 14 kilogram diantaranya merupakan sampah plastik.

oleh Fira Syahrin diperbarui 26 Jul 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 04:00 WIB
Warga dan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, saat mengangkut sampah (Liputan6.com/Istimewa).
Warga dan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, saat mengangkut sampah (Liputan6.com/Istimewa).

Liputan6.com, Sukabumi - Operasi bersih dilakukan di kawasan hutan Situ Gunung tepatnya di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), oleh pengelola, warga dan stakeholder. Hasilnya, sebanyak 98 kilogram sampah terkumpul.

Kepala Resort TNGGP Sukabumi, Asep Suganda menuturkan, kegiatan operasi bersih tersebut dilakukan selama dua hari pada pekan lalu. Warga bersama petugas menyisir ke dalam hutan untuk mengambil sampah yang tertinggal, sekaligus membersihkan rumput yang menghalangi akses wisatawan. 

"Kegiatan kita itu opsi (operasi bersih) dua hari ini bersama masyarakat stakeholder yang ada di sini, guide lokal, pedagang warung, warga sama ojek. Area yang dibersihkan seluruh area wisata," kata Asep dalam keterangannya, Rabu (24/7/2024). 

Asep menuturkan, luas area yang dibersihkan mencapai 1,5 hektare. Setidaknya ada 11 karung yang terkumpul dengan berat mencapai 98 kilogram, dan 14 kilogram diantaranya merupakan sampah plastik. 

"Kita dapat semua sekarung sampah plastik lumayan banyak karena mungkin tidak sengaja buang sampah plastiknya sehingga dibuang ke hutan kita. Iya masuk ke hutan juga plastik-plastiknya mungkin terbawa angin," jelasnya. 

Berbeda dengan kawasan hutan TNGGP, pihaknya tidak menemukan sampah anomali baik itu alat kontrasepsi ataupun celana dalam. Menurutnya, hal itu menjadi tanda jika wisata Situ Gunung masih dalam kategori tempat wisata sehat. 

"Enggak ada sih masih kategori wisata sehat. Kebanyakan sampah bahan plastik, kebanyakan kemasan air minum terus kemasan botol, cup gitu," ujarnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tindak Lanjut Pengolahan Sampah

Warga dan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, saat mengangkut sampah (Liputan6.com/Istimewa).
Warga dan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat, saat mengangkut sampah (Liputan6.com/Istimewa).

Lebih lanjut, rencananya sampah plastik itu akan dijual ke pengepul untuk menambah penghasilan masyarakat. Adapun sampah organik akan ditimbun sehingga menjadi pupuk organik.

"Agar bermanfaat buat nambah-nambah penghasilan masyarakat juga yang membantu. Dijual kembali kemudian sampah yang organiknya kita timbun jadi pupuk di situ kemudian yang logam dikumpulkan," ungkapnya. 

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Situ Gunung untuk menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, pengelola sudah menyediakan tempat sampah di beberapa titik yang bisa digunakan wisatawan untuk membuang sampah.  

"Pada titik-titik tertentu (tempat sampah) juga agar sampah itu tidak dibuang sembarangan. Yang jelas dimohon buang sampah pada tempatnya saja sehingga kita bisa mengurangi beban mengelola atau tidak terbuang ke mana-mana," sambung dia. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya