Ustaz di Rokan Hulu Diminta Cegah Paham Radikal Ingin Ganggu Pilkada

Polres Rokan Hulu meminta tokoh agama, pengurus lintas agama hingga ustaz dan penceramah cegah paham radikal yang ingin ganggu Pilkada serentak.

oleh Syukur diperbarui 21 Sep 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2024, 13:30 WIB
Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono bersama tokoh agama, tokoh lintas agama dan petinggi instansi agama usai berdiskusi mewujudkan Pilkada damai.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono bersama tokoh agama, tokoh lintas agama dan petinggi instansi agama usai berdiskusi mewujudkan Pilkada damai. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah berlangsung beberapa pekan, termasuk di Kabupaten Rokan Hulu. Tensi politik mulai terlihat, apalagi mendekati penetapan pasangan calon hingga pengundian nomor urut.

Polres Rohul, jajaran Polda Riau, juga gencar mendinginkan situasi dengan istilah colling system. Setiap lapisan masyarakat diajak berdiskusi, termasuk dengan melakukan kegiatan rutin Jumat Curhat.

 

Jumat Curhat pada 20 September lalu, Polres berkumpul bersama instansi keagamaan, forum kerukunan umat beragama (FKUB), majelis dakwah hingga para ustaz. 

Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono meminta ustaz dan penceramah agar mencegah paham radikal yang anti demokrasi. Penceramah diharap bisa mengantisipasi masuknya pelaku teror di lingkungan masyarakat.

"Khususnya yang ingin menciptakan situasi tidak kondusif di tengah masyarakat, baik pra, saat dan sesudah pelaksanaan Pilkada serentak," terang Budi.

Selain itu, jajaran kementerian agama di Rohul, FKUB dan forum lintas keagamaan, budaya hingga adat di Rohul memberikan hak suara saat pemilihan kepala daerah.

"Hal ini untuk kebaikan seluruh masyarakat, memilih pemimpin yang baik dengan tujuan Kabupaten Rohul semakin maju," jelasnya.

Para pemuka agama dan tokoh lintas keagamaan tidak menjadi golongan putih atau golput dalam Pilkada serentak. Berikutnya menghindari politik uang hingga politik identitas yang menjadi ancaman nyata demokrasi.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jauhi SARA

FKUB juga didorong meminimalisir isu-isu suku, agama, ras dan antar golongan selama ataupun setelah Pilkada 2024. Tujuannya menjaga kesatuan umat serta persatuan bangsa.

"Punya pilihan itu boleh tapi jangan memaksakan ke orang lain, boleh beda pilihan dan beda pendapat, tapi ingat kita masih keluarga besar masyarakat Rohul, jaga persatuan dan hindari perpecahan," tegas Budi.

Seperti biasa, kepolisian menghimbau masyarakat tidak mudah percaya kepada kabar hoax yang selalu beredar di media sosial. Apalagi ikut menyebarkan tanpa mengecek fakta dan kebenarannya.

Apalagi saat ini, Polres Rohul melalui Satuan Reserse Kriminal sudah membuat tim patroli siber memantau media sosial. Akun-akun yang sengaja menyebar kabar hoax bakal ditindak.

"Mari jaga konduktivitas masyarakat, mari bersinergi hingga semua tahapan Pilkada berjalan sampai selesai," ujar Budi.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Rohul Zulkifli Syarif mengucapkan terima kasih kepada Kapolres karena mengajak tokoh agama berkumpul forum ini.

"Harapan kami kepada Kapolres dan jajarannya terus ditingkatkan rasa aman dan nyaman tengah masyarakat," harapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya