Buaya Seret Remaja Saat Buang Air Besar di Atas Sampan

Remaja di Rokan Hilir diterkam buaya saat buang air besar di atas sampan sehingga mengalami luka di tangan dan patah tangan.

oleh M Syukur diperbarui 01 Okt 2024, 19:11 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2024, 18:40 WIB
Ilustrasi - Buaya muara di Sungai Luk Ulo, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Mulyadi/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Buaya muara di Sungai Luk Ulo, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Mulyadi/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang remaja di Kabupaten Rokan Hilir, Dani, selamat dari terkaman buaya di aliran sungai Kepenghuluan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi. Laki-laki 16 tahun itu sempat diseret buaya ke sungai sehingga mengalami sejumlah luka.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni SIK melalui Plh Kasi Humas Ipda Purnomo menjelaskan, kejadian bermula ketika korban ingin buang air besar pada Minggu tengah malam, 29 September 2024.

 

Korban naik sampan ke tengah sungai mencari lokasi buang hajat. Korban kemudian jongkok di pinggir sampan membuka celana lalu mengeluarkan kotoran.

"Aktivitas korban ini ternyata diintai oleh buaya, dalam sekejap, korban langsung disambar buaya hingga jatuh ke sungai," kata Edi, Selasa siang, 1 Oktober 2024.

Jatuh ke sungai, remaja diterkam buaya itu berusaha berenang menggapai sampai. Kecepatan buaya membuatnya tak berdaya sehingga predator air itu menggigit tangan kanan korban.

"Korban berteriak minta tolong sehingga warga berdatangan ke sungai," jelas Edi.

Sejumlah warga nekat masuk ke air menyelamatkan korban agar gigitan buaya terlepas. Upaya warga berhasil kemudian membawa korban ke pinggir sungai.

"Korban dibawa ke rumah sakit, gigitan buaya mengakibatkan lengan sebelah kanan robek dan patah tulang," ujar Edi.

Edi menyebut Kapolres Rokan Hilir menghimbau masyarakat yang tinggal di perairan dan dihuni buaya muara agar meningkatkan kewaspadaan. Kepolisian segera memasang spanduk di aliran sungai dihuni buaya untuk hati-hati beraktivitas.

"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, masyarakat hati-hati beraktivitas," jelas Edi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya