Tawa Lepas Pedagang Pasar dengan Bhabinkamtibmas Pekanbaru Bicarakan Pilkada

Bhabinkamtibmas Polresta Pekanbaru, tepatnya di Polsek Senapelan, sosialisasi Pilkada 2024 agar berjalan damai dan kondusif di pedagang pasar.

oleh M Syukur diperbarui 21 Okt 2024, 20:20 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 20:20 WIB
Sejumlah Bhabinkamtibmas Polresta Pekanbaru berbincang dengan pedagang kain bekas di Pasar Kodim.
Sejumlah Bhabinkamtibmas Polresta Pekanbaru berbincang dengan pedagang kain bekas di Pasar Kodim. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Blusukan ke pasar kian rutin dilakukan kepolisian selama tahapan Pilkada 2024. Bukan sosialisasi salah satu calon untuk dipilih, melainkan kampanye menjaga ketertiban dan keamanan meskipun beda pilihan politik pada Pilkada.

Di Pekanbaru, kunjungan ke pasar dilakukan oleh Polsek Senapelan, jajaran Polresta Pekanbaru. Polisi menyambangi pedagang kain bekas, bukan untuk penegakan hukum, melainkan berdialog cara menjaga keamanan selama tahapan Pilkada serentak.

 

Kapolsek Senapelan AKP Akira Ceria mengutus sejumlah anggotanya ke pusat keramaian bernama Pasar Kodim itu. Tokoh masyarakat dan agama diajak menemani kepolisian agar dialog berjalan lancar dan tidak canggung.

Menurut Akira, menjalin silaturahmi dengan masyarakat terus dilakukan kepolisian. Tidak hanya pada tahapan Pilkada saja tapi jauh hari sebelumnya agar masyarakat merasakan kehadiran kepolisian serta terlindungi beraktivitas.

"Saat ini makin diperbanyak silaturahminya agar komunikasi makin lancar sehingga Pilkada damai yang diinginkan terwujud," kata mantan Kasat Lantas Polres Pelalawan itu, Senin siang, 21 Oktober 2024.

Saat berbincang dengan pedagang, personel Polsek Senapelan mengajak menghindari perselisihan meskipun beda pilihan. Kemudian memilih calon kepala daerah sesuai dengan visi misi, bukan dipaksa.

"Kalau ada intervensi dari pihak tertentu dalam menentukan pilihan, bisa laporkan ke polisi, jangan mau diintervensi pihak manapun," ujar Akira.

Seperti biasa, kepolisian mengajak tokoh masyarakat, agama dan tokoh pemuda menjadi filter di lingkungan masing-masing. Semua tokoh diharap mengampanyekan anti politik negatif, adu domba dan politik uang.

"Kemudian mengajak masyarakat tidak mudah terpancing politik berbau suku, agama, ras dan antar golongan," imbuh Akira.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya