Liputan6.com, Yogykarta - Peringatan kesehatan pada bungkus rokok tentang risiko impotensi dan gangguan kehamilan bukanlah sekadar formalitas belaka. Dr Tirta, melalui channel YouTubenya (19/11), memberikan penjelasan ilmiah tentang bagaimana asap rokok dapat mempengaruhi kesuburan.
Berbeda dengan anggapan umum yang hanya fokus pada nikotin, asap rokok sebenarnya mengandung ribuan zat berbahaya yang dapat merusak sistem reproduksi. Ketika sebatang rokok dibakar, proses pembakaran tersebut menghasilkan senyawa karsinogenik yang berbahaya bagi kualitas sperma.
Advertisement
Proses perusakan kualitas sperma oleh asap rokok terjadi secara bertahap dan tidak terlihat secara langsung. Zat-zat berbahaya dalam asap rokok perlahan-lahan merusak sel-sel pada sistem reproduksi, termasuk ovarium, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan kualitas sperma.
Advertisement
Baca Juga
Yang perlu menjadi perhatian khusus adalah bahwa dampak asap rokok tidak hanya mengancam para perokok aktif. Mereka yang terpapar asap rokok secara pasif juga berisiko mengalami gangguan kesuburan yang sama.
Penelitian medis menunjukkan bahwa paparan asap rokok dapat mengganggu produksi hormon-hormon yang berperan penting dalam sistem reproduksi. Gangguan hormonal ini dapat mempengaruhi tidak hanya kualitas sperma tetapi juga kemampuan ereksi pada pria.
Pada wanita, asap rokok dapat merusak sel-sel telur dan mengganggu proses ovulasi normal. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, menghindari paparan asap rokok menjadi langkah penting yang tidak bisa diabaikan. Berhenti merokok dan menghindari lingkungan yang terpapar asap rokok dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan.
Proses pemulihan kesuburan setelah berhenti merokok membutuhkan waktu dan komitmen yang kuat. Tubuh memerlukan waktu untuk membersihkan diri dari racun-racun yang telah terakumulasi akibat paparan asap rokok.
Kesadaran akan bahaya asap rokok terhadap kesuburan perlu terus ditingkatkan di masyarakat. Informasi yang akurat dan edukasi yang berkelanjutan dapat membantu mencegah dampak negatif rokok terhadap kesehatan reproduksi generasi mendatang.
Â
Penulis: Ade Yofi Faidzun