[MARKET REVIEW] China dan Efek Jokowi Ayun Bursa Indonesia

IHSG menutup pekan terakhir Maret 2014 di level 4.768. Apa yang memicu indeks turun naik sepekan ini?

oleh Syahid Latif diperbarui 29 Mar 2014, 10:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2014, 10:30 WIB
IHSG
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan terakhir bergerak variatif. Pelaku pasar seolah mudah terayun dengan sentimen-sentimen yang muncul ke permukaan.

Sentimen positif yang datang tercatat langsung direspon positif pelaku pasar terbukti dari kenaikan IHSG. Namun munculnya kabar negatif pun langsung disambut pemodal dengan menaik dananya. Beruntung, IHSG menutup perdagangan jelang akhir pekan dengan menguat signifikan. Indeks berocokol di level 4768.

Penguatan IHSG yang menembus 4.900 di pekan sebelumnya juga memikat para pemilik dana untuk menarik investasinya di pasar modal Indonesia.

Lalu mengapa IHSG bergitu mudah bergerak naik turun di pekan terakhir Maret ini? Betulkah efek Pemilu khususnya Pencapresan Jokowi benar-benar sudah habis?

Berikut wawancara Liputan6.com dengan Senior Technial Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhamad Alfatih.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya