Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat di awal pekan ini seiring rilis data ekonomi makro Indonesia dan rilis kinerja emiten.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di kisaran 5.050-5.107 pada perdagangan saham Senin (3/11/2014). Sejumlah sentimen eksternal dan internal akan pengaruhi laju IHSG di awal pekan.
Baca Juga
Eropa akan merilis data unemployment rate yang diperkirakan stagnan ke 11,5 persen, lalu data inflasi diperkirakan ke level 0,26 persen data data markit manufacturing PMI naik 0,4 ke 50,7.
Advertisement
Sedangkan dari Amerika akan merilis data Chicago PMI yang diperkirakan naik 0,64 ke 61,14. China menunggu dirilisnya data non manufacturing PMI yang diperkirakan naik 0,84 ke level 54,84 dan data HSBC manufactung final.
"Dari dalam negeri akan dirilis data inflasi pada Oktober 2014 yang diperkirakan naik ke 0,46 persen Month to Month dari sebelumnya 0,27 persen. Lalu data neraca perdagangan pada September yang diperkirakan surplus US$ 0,1 miliar," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, IHSG mencoba reli untuk break di atas resistance high bar mingguan di level 5.107 untuk menyelesaikan misi tertunda mengisi gap di 5.126 dan 5.185.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi kembali menguat seiring rilis data ekonomi yang disinyalir cukup bagus. Efek global tentunya akan membawa pengaruh positif.
"IHSG akan berada di kisaran 5.019-5.107 pada Senin pekan ini," tutur William.
Rekomendasi Saham
William merekomendasikan sejumlah saham untuk awal pekan ini. Saham-saham itu antara lain saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan Yuganur memilih akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk diakumulasi. Menurut Yuganur, pola konsolidasi dan koreksi untuk saham PGAS sudah selesai, dan berubah ke arah positif dalam bentuk minor uptren baru menuju Rp 6.100.
Yuganur merekomendasikan untuk masuk saham di level pertama Rp 5.925, level kedua Rp 5.875, dan cut loss point Rp 5.775.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 6.100," kata Yuganur. (Ahm/)