Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau mengikuti bursa saham Asia positif di awal pekan ini. Hal itu didorong sentimen pelaku pasar mulai melakukan aksi beli saham sektoral yang berpotensi mencatatkan laba.
Pada pra pembukaan perdagangan saham Senin (5/10/2015), IHSG naik 35,52 poin (0,84 persen) ke level 4.243,32. Indeks saham LQ45 1,41 persen menjadi 711,18. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat pada pagi ini.
Baca Juga
Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG menguat 42,65 poin (1,01 persen) ke level 4.250,45. Indeks saham LQ45 naik 1,66 persen ke level 712.
Advertisement
Ada sebanyak 80 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan hanya 12 saham melemah dan 40 saham lainnya diam di tempat.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.035 kali dengan volume perdagangan saham 107,24 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 162,37 miliar.
Secara sektoral, sepuluh sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 2,71 persen, disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 1,57 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,42 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 5 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 4 miliar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran 14.619 pada pagi ini.
Saham-saham bank cenderung menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada pagi ini. Saham BBCA naik 6,32 persen ke level Rp 12.625 per saham, saham BMRI menguat 3,26 persen ke level Rp 7.925, dan saham BBRI mendaki 1,73 persen ke level Rp 8.825 per saham. Sementara itu, saham TAXI menanjak 8,71 persen ke level Rp 387 per saham dan saham INCO menguat 4,23 persen ke level Rp 2.585 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan terutama saham-saham lapis kedua dan ketiga antara lain saham BBRM turun 10 persen ke level Rp 63, saham LMPI susut 9,3 persen ke level Rp 117 per saham, dan saham DAJK melemah 8,84 persen ke level Rp 330 per saham.
Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan memasuki perdagangan awal pekan ini, IHSG akan bergerak variasi. Pemodal cenderung bermain dalam rentang terbatas dan melakukan pembelian selektif terutama atas saham-saham sektoral yang berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba sepanjang 2105.
"IHSG akan bergerak di support 4.190 dan resistance 4.270, dan berpeluang naik," ujar David seperti dikutip dalam ulasannya.
Di bursa saham Asia, indeks saham kompak menguat. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,98 persen ke level 17.898, diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,6 persen ke level 21.849, dan indeks saham Singapura mendaki 1,1 persen ke level 2.823. (Ahm/Igw)