Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Kamis (24/3/2016) pekan ini. Sentimen global lebih mendominasi pergerakan IHSG menjelang libur panjang.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (24/3/2016), IHSG turun 27,08 poin atau 0,56 persen ke level 4.827,08. Indeks saham LQ45 melemah 0,62 persen ke level 838,55.
Baca Juga
Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,35 persen ke level 364,13.
Advertisement
Menjelang libur panjang, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.849,89 dan terendah 4.817,72. Ada 109 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG.
Sementara itu, 175 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara 97 saham lainnya diam di tempat.
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham pun tidak terlalu ramai menjelang libur. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 222.181 kali dengan volume perdagangan 5,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,7 triliun.
Investor asing mencatatkan aksi beli dan jual sekitar Rp 1,5 triliun. Sementara pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 0,21 persen. Sektor saham perkebunan turun 1,96 persen dan mencatatkan penurunan terbesar.
Lalu disusul sektor saham tambang merosot 1,82 persen dan sektor saham keuangan susut 0,75 persen.
Saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan mencatatkan penguatan antara lain saham BAYU naik 10 persen ke level Rp 1.320 per saham, saham TMAS naik 6,68 persen ke level Rp 1.995 per saham, dan saham ISAT menguat 2,44 persen ke level Rp 6.300 per saham.
Adapun saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan. Saham PGAS melemah 1,32 persen ke level Rp 2.615 per saham, saham ANTM merosot 2,14 persen ke level Rp 458 per saham dan saham INTP tergelincir 2,11 persen ke level Rp 19.700 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan ada sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG.
Pertama, harga minyak dunia tertekan telah menyeret sektor saham tambang ke zona merah. Kedua, William menuturkan saat ini cenderung minim sentimen menjelang libur sehingga transaksi juga tipis. "Selain itu, indeks dolar Amerika Serikat juga menguat," kata William.
Dolar AS berada di posisi Rp 13.263. Bursa saham Asia pun tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,31 persen ke level 20.345, disusul sektor saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,46 persen ke level 1.985,97. Indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,64 persen ke level 16.982,33.
Kemudian indeks saham Shanghai merosot 1,63 persen ke level 2.960,97, indeks saham Singapura susut 1,2 persen ke level 2.847,39 dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,26 persen ke level 8.743,38. (Ahm/Ndw)