Investor Asing Lepas Saham Bank, IHSG Melemah 59 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 59,73 poin atau 1,23 persen ke level 4.786,97.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Apr 2016, 16:25 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 16:25 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing di sektor saham keuangan menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (11/4/2016), IHSG melemah 59,73 poin atau 1,23 persen ke level 4.786,97. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,6 persen ke level 826,31. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada awal pekan ini.

Ada sebanyak 213 saham melemah, sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sebanyak 91 saham lainnya menghijau dan 88 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 232.374 kali dengan volume perdagangan 4,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,3 triliun.

Pada awal pekan ini IHSG sempat berada di level tertinggi 4.843,63 dan terendah 4.766,81. Investor asing cukup besar melakukan aksi jual.

 

Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 600 miliar dan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 600 miliar. Posisi dolar AS berada di level Rp 13.123.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah, kecuali sektor saham tambang naik 0,09 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,56 persen. Sektor saham aneka industri susut 2,75 persen, dan membukukan penurunan terbesar pada hari ini.

Sektor saham keuangan melemah 1,88 persen dan sektor saham perkebunan tergelincir 1,41 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham KRAS naik 20,39 persen ke level Rp 620 per saham, saham GIAA mendaki 6,19 persen ke level Rp 515 per saham, dan saham KAEF menguat 1,91 persen ke level Rp 1.335 per saham.

Saham-saham tergelincir antara lain saham SMMT turun 10 persen ke level Rp 225 per saham, saham LCGP merosot 9,73 persen ke level Rp 306 per saham, dan saham JSMR susut 1,4 persen ke level Rp 5.275 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi pada perdagangan saham awal pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,35 persen ke level 20.440,81, indeks saham Shanghai mendaki 1,64 persen ke level 3.033,96, indeks saham Singapura menguat 0,03 persen ke level 2.809,24 dan indeks saham Taiwan naik 0,25 persen ke level 8.562.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,09 persen ke level 1.970,37, dan indeks saham Jepang Nikkei susut 0,44 persen ke level 15.751.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, tekanan IHSG terjadi lantaran aksi jual investor asing di bursa saham. Hal itu mengingat kekhawatiran investor asing terhadap kinerja keuangan sektor bank pada kuartal I 2016.

"Namun tak hanya bank, tetapi juga saham-saham berkapitalisasi besar," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya