Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (5/3/2025). Penguatann IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 2,37 persen ke posisi 6.531,39. Indeks LQ45 bertambah 3,03 persen ke posisi 747,25. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.570,82 dan level terendah 6.405,26. Sebanyak 424 saham menghijau sehingga angkat IHSG. 182 saham melemah dan 191 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.040.374 kali dengan volume perdagangan 21,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,3 tirliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.310.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan turun 0,15 persen. Sektor saham teknologi melambung 5,94 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi naik 1,04 persen, sektor saham basic mendaki 2,23 persen, sektor saham industri bertambah 2,86 persen.
Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 1,86 persen, sektor saham consumer siklikal menguat 1,08 persen. Lalu sektor saham keuangan menanjak 1,4 persen, sektor saham properti bertambah 1,11 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 1,27 persen dan sektor saham transportasi naik 0,59 persen.
Pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini, saham GOTO melonjak 6,49 persen ke posisi Rp 82 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 77. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 82 dan terendah Rp 77 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.792 kali dengan volume perdagangan 33.232.164 saham. Nilai transaksi Rp 266,9 miliar.
Saham BELI turun 3,26 persen ke posisi Rp 416 per saham. Saham BELI dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 440 per saham. Harga saham BELI berada di level tertinggi Rp 440 dan level terendah Rp 412 per saham. Total frekuensi perdagangan 145 kali dengan volume perdagangan 120.016 saham. Nilai transaksi Rp 5 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa saham regional Asia kembali menguat setelah Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick menyarankan pemerintahan Donald Trump untuk kurangi sejumlah tarif yang telah memicu aksi jual global di pasar.
Lutnick isyaratkan ada kompromi dengan Kanada dan Meksiko, beberapa jam setelah AS memberlakukan tarif baru bagi Kanada, Meksiko dan China.
Dari Asia, pasar merespons hasil rapat parlemen tahunan China yang menetapkan target pertumbuhan PDB 2025 sekitar 5 persen, dan menguraikan langkah-langkah stimulus untuk ekonomi, di tengah meningkatnya perselisihan perdagangan dengan AS.
“Target itu tentunya memberikan indikasi China berencana untuk mengadopsi lebih banyak kebijakan yang memacu konsumsi domestik dan meningkatkan pengembangan kecerdasan buatan (AI) guna mencapai target pertumbuhan nasional,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Di sisi lain, tarif AS atas barang-barang China telah meningkat menjadi 20 persen, yang mendorong Beijing untuk membalas dengan tarif baru sebesar 10-15 persen atas impor AS tertentu, berlaku mulai 10 Maret, dan pembatasan ekspor pada perusahaan-perusahaan AS.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham ASPI melonjak 34,48 persen
Saham ELIT melonjak 34,04 persen
Saham LMPI melonjak 32,23 persen
Saham AIMS melonjak 25 persen
Saham CCSI melonjak 24,85 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham MTFN merosot 16,67 persen
Saham BTEK merosot 14,29 persen
Saham SMLE merosot 12,28 persen
Saham RONY merosot 11,66 persen
Saham BAPI merosot 11,11 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BBRI senilai Rp 1,7 triliun
Saham BBCA senilai Rp 1,4 triliun
Saham BMRI senilai Rp 1,2 triliun
Saham BBNI senilai Rp 455,5 miliar
Saham ASII senilai Rp 420,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham BBRI tercatat 60.973 kali
Saham ADRO tercatat 33.995 kali
Saham BBCA tercatat 33.640 kali
Saham BMRI tercatat 31.268 kali
Saham ELIT tercatat 26.700 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Rabu pekan ini seiring investor mencermati pertumbuhan ekonomi China dan inflasi di tengah tarif dagang Amerika Serikat (AS) dan ketegangan tarif perdagangan.
Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia melemah 0,70 persen ke posisi 8.141,1. Koreksi indeks saham acuan itu di tengah ekonomi Australia naik 1,3 persen year on year (YoY) pada kuartal keempat, di atas harapan ekonom 1,2 persen.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,23 persen ke posisi 38.418,24. Indeks Topix melonjak 0,30 persen ke posisi 2.718,21. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,16 persen ke posisi 2.558,13. Indeks Kosdaq menanjak 1,23 persen ke posisi 746,95.
Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 2,8 persen. Indeks CSI 300 di China naik 0,45 persen ke posisi 3.902,57.
Investor juga fokus terhadap pertemuan dua sidang China atau Two Sessions yakni pertemuan parlemen tahunan dan badan legislatif tertingginya yakni Kongres Rakyat Nasional.
China menargetkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5 persen pada 2025. Negara itu juga telah turunkan harapan inflasi menjadi sekitar 2 persen.
Selain itu, Donald Trump juga menerapkan tarif dagang 25 persen untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada Selasa, 4 Maret 2025. Presiden AS Donald Trump juga mengenakan bea tambahan 10 persen untuk barang China sehingga total tarif China menjadi 20 persen.
Advertisement
