Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dan cenderung tertekan pada perdagangan saham Rabu (18/5/2016).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ‎pada penutupan perdagangan saham kemarin IHSG melemah tipis disebabkan aksi jual bersih investor asing sebanyak Rp 86,8 miliar. IHSG sendiri melemah 2,4 poin (0,05 persen) ke level 4.729,16.
Tak hanya itu, pelemahan IHSG juga didorong ekspektasi pelaku pasar akan pelambatan pertumbuhan kredit yang diperkirakan hanya tumbuh 7,9 persen.
"Sektor perbankan tertekan menanti data pertumbuhan kredit yang menurut perkirakan kembali melambat di level 7,9 persen dari 8,2 persen di periode sebelumnya. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran investor mengenai prospek pertumbuhan pinjaman," kata dia dalam ulasannya.
Baca Juga
Baca Juga
‎Bergerak melawan arah, Bursa Asia justru mayoritas menguat. Hal tersebut didorong penguatan harga minyak dunia. "Bursa Asia menguat seiring penguatan harga komoditas terutama minyak," tambah dia.
Lanjar memperkirakan IHSG bergerak di level support ‎4.700 dan resistance 4.760.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG masih dalam rentang konsolidasi di tengah harga komoditas minyak menguat.
Meski demikian, kenaikan harga komoditas antara lain emas dan minyak juga perlu diwaspadai. Hal itu mengingat kenaikan harga komoditas akan mempengaruhi aliran dana investasi. "IHSG akan bergerak di kisaran support 4.771 dan resistance 4.798," tutur William.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG bergerak variatif pada perdagangan saham Rabu ini. Adapun gerak IHSG diperkirakan pada level support 4.700 dan resistance 4.758.
Untuk saham Lanjar merekomendasikan saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN).
Sinarmas Sekuritas memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Amd/Nrm)