Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia berbalik arah ke zona negatif pada awal perdagangan Rabu pekan ini. Pendorong pelemahan bursa Asia adalah kembalinya kekhawatiran dari pelaku pasar akan dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Mengutip Reuters, Rabu (6/7/2016), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,6 persen. Sedangkan Indeks Nikkei Jepang tergelincir 3 persen.
Kekhawatiran mengenai dampak dari Brexit diperkirakan akan mendorong pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Harga minyak pun telah terdampak dengan sentimen tersebut.
Advertisement
Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus turun US$ 2,39 atau 4,9 persen ke angka US$ 46,60 per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga
Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan harga dunia ikut melemah US$ 2,14 atau 4,3 persen ke angka US$ 47,96 per barel di ICE Futures Europe.
Investor pun kembali keluar dari aset-aset yang memiliki risiko tinggi seperti pasar saham dan memburu instrumen safe haven seperti emas.
Harga emas untuk pengiriman Agustus ditutup naik 1,5 persen ke angka US$ 1.358,70 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
"Tak ada prospek inflasi, tak ada pertumbuhan yang kuat. Satu-satunya hal yang kita miliki adalah ketidakpastian," jelas Analis Obligasi Mizuho Securities, Hiroko Iwaki.
Sebenarnya investor mencoba untuk yakin bahwa dampak dari Brexit tidak akan terlampau jauh. Indeks global sempat positif beberapa hari terakhir karena ada keyakinan dari investor tersebut.
Namun karena sampai saat ini belum ada data-data positif yang keluar, keyakinan investor tersebut meredup. Selain itu, belum ada langkah-langkah dari otoritas untuk mendorong perbaikan ekonomi semakin meluruhkan keyakinan dari para investor sehingga mendorong aksi jual di bursa Asia.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.